SAMARINDA,LENSABORNEO. – Pandemi Covid 19 bukan menjadi halangan untuk meraih prestasi. Itulah yang digencarkan Bimbingan Belajar (Bimbel) Elektron Samarinda, yang 2021 ini mampu mengantarkan 145 siswanya masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia.
“Tentu saja kami bersyukur dan merasa bangga, bisa ikut berperan dan berpartisipasi, mengantarkan siswa masuk ke perguruan tinggi negeri impiannya,” sebut Mohamad Mansyur, pemilik Bimbel Elektron Samarinda yang bermarkas di Jl R. W. Monginsidi No. 16, RT. 20, Dadi Mulya, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda ini.
Dijelaskan, dari 145 siswa dari berbagai sekolah yang ada di Samarinda itu, 22 orang di antaranya diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur tanpa tes atau nilai rapor. Sementara sisanya melalui ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) yaitu 123 siswa.
Perguruan tinggi negeri yang menerima para siswa alumni Bimbel Elektron ini di antaranya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Ada pula, Universitas Telkom, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Politeknik Pertanian Negeri (Poltanesa) Samarinda, Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Samarinda, Politeknik Negeri (Polnes) Samarinda, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kaltim, Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dan paling banyak adalah di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Dijelaskan Mansyur, sejak awal bimbingan belajar yang ia dirikan konsisten membentuk budi pekerti yang baik, dipadukan kemampuan akademik serta pengembangan kapasitas dan kreativitas siswa. Karena itu, meski pandemi, pihaknya tetap mengutamakan sistem belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Juga dipadukan dengan pembelajaran daring.
“Satu kelas, hanya berisi 7 orang. Selain bisa jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan, siswa juga bisa belajar lebih efektif,” katanya. Cara belajar ini diharapkan siswa tetap senang, semangat dan konsentrasi. Siswa juga bisa dengan intens konsultasi dengan pembimbing tentang jurusan yang ingin dituju dalam perguruan tinggi berikutnya. Juga diberikan pembekalan motivasi dan pengembangan kapasitas.
Dikatakan, para pengajar dan pembimbing sengaja dihadirkan dari kalangan profesional dan mumpuni di bidangnya masing-masing. Setiap pertemuan, durasi belajar tatap muka adalah 1 jam 45 menit. Ini belum termasuk kelas daring melalui aplikasi pembelajaran Elektron Wadah Belajar.
Mansyur berharap, di tahun pembelajaran 2021 – 2022 ini, bisa semakin maksimal memberikan pendampingan bimbingan belajar kepada para siswa. “Setidaknya, siswa yang akan melangkah menuju perguruan tinggi, bisa dipersiapkan sejak awal,” pungkasnya. (EF ).
Penulis : EF
Editor : Redaksi02