Samarinda,Lensaborneo.id – Gubernur Kaltim Isran Noor memastikan, lebih dari 4 ribu vial vaksin yang tiba kemarin, akan segera didistribusikan ke 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Dirinya juga menegaskan, tidak akan ada alasan lagi sulitnya mencari vaksin COVID-19 bagi masyarakat Kaltim. Sekaligus Gubernur Isran Noor ingin membuktikan bahwa upayanya untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi masyarakat Kaltim telah dilakukan dengan penuh perjuangan. Walaupun Kaltim sempat mendapat raport merah dari Istana Negara.
“Vaksin, luar biasa ini, kemarin datang lagi 4 ribu vaksin, sekarang sudah didistribusikan. Kita distribusikan ke kabupaten/kota. Nah sekarang tidak ada lagi tawar menawar sudah, dengan alasan tidak ada vaksin,” katanya, usai memimpin upacara peringatan HUT RI ke-76, Selasa 17 Agustus 2021.

“Itu hebatnya kalian semua, karena kalian memberitakan sampai ke Jakarta, sampai Kaltim mendapat rapot merah. Tapi raport merah itu bagus , kalau tidak ada merah, tidak ada putih. Its right, merah itu bagus karena kalau putih semua tidak bagus kalau tidak ada merahnya,” sambungnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji berharap agar Pemerintah Pusat lebih memperhatikan provinsi Kaltim terkait dengan masalah vaksinansi COVID-19. Pasalnya, Kaltim menjadi daerah dengan kasus yang tinggi setelah setelah DKI Jakarta. Namun ketersediaan vaksin masih sangat minim.
“Harapan kita agar Pemerintah Pusat lebih memperhatikan masalah vaksinansi untuk Kaltim. Dimana, saat ini baru 20 persen masyarakat Kaltim yang memperoleh vaksin. Itulah mengapa Kaltim kemarin disorot mendapat raport merah, karena ternyata Pemerintah Pusat sendiri tidak memberikan perhatian khusus untuk vaksin tersebut. Jadi kami mendukung Pemprov Kaltim untuk mendorong Pemerintah Pusat dapat memberikan vaksin lebih banyak pada masyarakat Kaltim,” harapnya.
Dia menilai, dengan diterimanya 4 ribu vial vaksin di Kaltim belum mampu mengcover kebutuhan vaksin bagi masyarakat Kaltim.
“Sangat kurang, karena 4 ribu vial itu hanya vaksin Moderna. Kita berharap vaksin yang lebih massal lagi untuk masyarakat, karena dari 20 persen itu kalau untuk 2 juta masyarakat Kaltim, mungkin masih butuh jutaan vaksin yang harus ada di sini. Jadi masih sangat kurang,” pungkasnya.
Penulis : Or/urp
Editor : Redaksi 02