Lensaborneo.com, Samarinda – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi yang kembali mulai marak terjadi, menjadi perhatian serius oleh anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Damayanti.
Bahkan tidak hanya kepada sapi, dikatakannya wabah yang bersifat sangat menular ini juga kerap menyerang semua hewan berkuku belah dan genap, seperti kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, hingga rusa.
Sebab itu, Damayanti meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, agar tetap melakukan pengawasan terhadap wabah tersebut di Kota Tepian, sebagai langkah antisipasi.
“Dikhawatirkan kejadian sebelumnya mencuat lagi, walaupun Kaltim sebelumnya diketahui bebas PMK, namun arus keluar masuk hewan ternak harus tetap diperhatikan. Apalagi yang sifatnya rentan, karena jika kita bisa menjaga safety (keamanan) dari awal akan lebih baik,” urainya, Jumat (3/2/23).
Terlebih legislator Basuki Rahmat ini beranggapan bahwasanya, lebih baik mencegah daripada mengobati, seperti kata pepatah yang menurutnya sangat tepat untuk dijadikan pedoman dalam penaganan PMK kali ini.
“Kan ada pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita harus terapkan untuk masalah PMK kali ini,” bebernya.
Kendati demikian, ia meminta kepada masyarakat agar tidak panik ketika mendengar himbauannya terkait wabah PMK tersebut, sebab Pemerintah telah memulai vaksinasi PMK untuk hewan ternak.
“Kick off pelaksanaan vaksinasi PMK dilakukan di Kaltim, di lokasi Kelompok Tani Damarwulan, Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang Samarinda,” tutupnya.(Liz/adv/dprdsamarinda) editor : Yulwan