Lensaborneo.com– Usung tema “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan, Digital Government, dan Pemenuhan Utilitas Fasilitas Kota,” debat Publik untuk Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda tahun 2024 menjadi sarana penting bagi masyarakat Samarinda untuk lebih mengenal visi dan misi pasangan calon tunggal yang akan memimpin kota ini.
Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat, menjelaskan bahwa debat publik ini bertujuan untuk memberikan informasi yang mendalam mengenai pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilkada 2024, di mana masyarakat juga akan dihadapkan pada opsi “kolom kosong” di surat suara.
“Walaupun hanya satu pasangan calon, kami mengajak seluruh warga Samarinda untuk tetap menggunakan hak pilih mereka pada 27 November mendatang, meskipun ada pilihan kolom kosong,” ungkap Firman, Debat, di Menara Kompas TV, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024).
Ia melanjutkan, meskipun hanya ada satu pasangan calon, KPU tetap melaksanakan debat publik sebagai bagian dari tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang rencana dan komitmen kandidat tersebut.
“Debat publik ini merupakan amanat undang-undang dan memberikan kesempatan bagi warga untuk mendengar secara langsung visi dan misi calon pemimpin kita, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat,” jelasnya.
Debat ini dihadiri oleh panelis yang terdiri dari akademisi dan pakar yang kompeten, yang akan mengajukan pertanyaan kritis serta mengungkap rencana kebijakan pasangan calon.
Panelis yang terlibat termasuk Prof. Haviluddin dari Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, Wesley Liano Hutasoit dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Dr. Isnawati dari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Suwardi Sagama dari Fakultas Syari’ah UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, dan Hajaturamsyah, Wakil Sekretaris DPD IKA Lemhannas Kalimantan Timur.
Fokus tema debat ini, yang mencakup transformasi tata kelola pemerintahan, penerapan digital government, dan peningkatan utilitas fasilitas kota, diharapkan memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat Samarinda mengenai rencana pembangunan yang akan dilakukan di bawah kepemimpinan pasangan calon tunggal ini.
Salah satu topik utama dalam debat adalah rencana calon tunggal untuk mengoptimalkan digitalisasi dalam pelayanan publik serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien dan transparan.
Firman berharap bahwa melalui debat ini, masyarakat Samarinda akan lebih memahami pilihan mereka pada Pilkada mendatang, dimana debat ini memberikan gambaran konkret bagi masyarakat untuk mempertimbangkan apakah visi, misi, dan program pasangan calon sesuai dengan harapan mereka.
“Kami ingin semua warga Samarinda merasa percaya diri untuk datang ke TPS dan berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024,” pungkasnya. (Liz/adv)