Lensaborneo.com – Mohammad Novan Syahronny Pasie, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, mengingatkan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di daerah Samarinda untuk lebih proaktif.
Proaktif yang dimaksudkan Novan adalah dalam menangani bencana alam, terutama banjir yang masih sering terjadi meskipun ada upaya pengurangan.
“Walaupun ada upaya untuk mengurangi dampak, banjir masih kerap terjadi,” ungkap Novan.
Novan mencatat bahwa, meskipun kebijakan reklamasi sudah ada, banyak bekas tambang yang belum direklamasi dengan sempurna, sehingga tetap menjadi masalah bagi aliran air dan lingkungan sekitar.
“Ada reklamasi, namun mengapa masih ada void-void yang bertahan lama? Ini perlu diperhatikan,” tambah Novan.
Novan menekankan bahwa meskipun aktivitas pertambangan tidak dapat dihindari, perusahaan tambang perlu memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, khususnya terkait aliran air di wilayah konsesi tambang yang luas.
Ia juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menilai dengan seksama kesesuaian antara potensi tambang dengan dampak yang ditimbulkan, untuk memastikan adanya keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
“Keuntungan investasi harus diimbangi dengan dampak lingkungan yang minimal agar keberlanjutan dan keseimbangan alam dapat terjaga,” tutupnya. (Liz/adv)