Samarinda, lensaborneo.com – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menilai bahwa keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memadai bukan sekadar pelengkap estetika kota, tetapi bagian dari strategi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan.
RTH dipandang Deni semakin menjadi kebutuhan mendesak di Kota Samarinda, terutama dalam menghadapi tantangan lingkungan seperti banjir dan longsor. Sebab, selain berperan sebagai area resapan air, RTH juga memiliki nilai ekologis yang berkontribusi pada kestabilan tanah serta peningkatan kualitas udara dan kehidupan sosial masyarakat.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus mengambil langkah konkret untuk mempercepat pengembangan ruang hijau di berbagai titik strategis.
“RTH adalah kebutuhan, bukan sekadar hiasan kota. Dengan kondisi geografis Samarinda yang sering mengalami genangan, kita perlu memanfaatkan ruang hijau sebagai solusi alami dalam mengendalikan aliran air dan mencegah erosi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwasany, upaya ini harus didukung dengan perencanaan yang matang dan pelibatan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, agar pengelolaan RTH dapat berjalan berkelanjutan.
Politisi Gerindra itu juga menyoroti bahwa pembangunan ruang terbuka hijau harus selaras dengan perkembangan kota agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh warga.
“Optimalisasi RTH bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Kesadaran bersama akan pentingnya lingkungan yang sehat harus terus ditingkatkan,” tandasnya.
Deni berharap Pemkot Samarinda dapat segera merealisasikan perluasan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau agar kota ini memiliki tata ruang yang lebih seimbang dan ramah lingkungan. (Liz/adv)