Samarinda,Lensaborneo.com – Anggota DPRD Samarinda, Anhar, menyoroti arah pembangunan Pemkot Samarinda yang dinilai terlalu fokus pada proyek-proyek besar bernilai ratusan miliar, sementara kebutuhan dasar warga seperti listrik, air bersih, dan infrastruktur lingkungan masih terbengkalai.
Anhar mempertanyakan parameter keberhasilan pembangunan kota apakah ditujukan pada pembangunan gedung tinggi atau pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Apakah tolok ukurnya hanya bangunan megah seperti Pasar Pagi delapan lantai atau Terowongan Samarinda? Sementara di bawahnya, masyarakat masih kesulitan air bersih dan listrik. Itu bukan keberhasilan,” tegas Anhar, Rabu (28/5/2025).
Anhar menjelaskan sejumlah proyek besar yang selama ini digarap Pemkot Samarinda seperti Terowongan Samarinda, Pasar Pagi 8 Lantai dan Teras Samarinda menelan biaya yang tidak sedikit, mencapai miliaran bahkan triliunan.
Dengan segala proyek tersebut, Anhar membandingkan dengan kondisi warga saat ini yang masih mengeluhkan beberapa persoalan bahkan untuk hal yang mendasar sekalipun seperti Kelurahan Bukuan yang belum terjangkau PDAM sejak 1990-an, jalan lingkungan di sejumlah RT yang rusak parah dan Sekolah-sekolah dengan fasilitas minim di pinggiran kota.
“Pembangunan harusnya menyentuh hajat hidup orang banyak, bukan sekadar jadi kebanggaan pejabat,” kritiknya.
Anhar turut menyentil proyek revitalisasi Pasar Pagi yang disebutnya harus dikaji ulang dampak ekonominya.
“Jangan sampai nasibnya seperti Tanah Abang, gedung megah tapi sepi pembeli. Kalau sudah habis ratusan miliar, harus ada perhitungan untung-rugi yang jelas,” ujarnya.
Dengan semua realita yang ada, Anhar mendesak Pemkot lebih memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat seperti Penyediaan air bersih dan listrik merata, Perbaikan jalan dan drainase serta peningkatan kualitas sekolah dan puskesmas.
“itu lebih penting karena langsung berdampak bagi masyarakat,” tutupnya. (mr/or/adv)