Kukar.Lensaborneo.com – Di tengah proses rekapitulasi suara Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar), Bupati Edi Damansyah menegaskan pentingnya menjaga ketenangan dan produktivitas masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan panen jagung dan ikan di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, pada 23 April 2025.
Panen bersama Kelompok Tani Tri Rukun di lahan seluas 1,5 hektare itu diikuti pula oleh Camat Tenggarong Sukono, Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro, serta perwakilan dari DLHK, DKP, dan Dinas Pertanian dan Peternakan. Edi memanen langsung jagung manis serta ikan lele dan patin yang dibudidayakan petani lokal.
“Panennya bagus. Jagung manis yang dipanen memang sesuai dengan kebutuhan pasar,” kata Edi di sela kegiatan tersebut.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pertanian tak boleh berhenti di musim panen. Menurutnya, budaya jeda tanam pasca panen harus diubah menjadi pola kerja berkelanjutan untuk menjaga produktivitas lahan.
“Begitu panen selesai, siapkan langsung tanam berikutnya,” ujarnya menekankan pentingnya efisiensi waktu dalam pertanian.
Bupati Edi menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung pengembangan pertanian dengan infrastruktur dan fasilitas, namun keberhasilan tetap berada di tangan kelompok tani yang harus dikelola dengan manajemen yang lebih baik.
“Pemerintah dukung penuh, tapi kelompok tani harus bisa kelola secara mandiri dan terorganisir,” tambahnya.
Sementara itu, di tengah masyarakat yang masih menantikan hasil resmi PSU Pilkada Kukar 2024 yang digelar pada 19 April 2025, Edi meminta seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh hasil quick count yang belum tentu valid.
“Jaga keamanan dan ketertiban. Hasil resmi KPU adalah satu-satunya dasar yang sah,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa kemenangan dalam pilkada bukan sekadar soal menang dan kalah, melainkan bentuk nyata dari kehendak rakyat yang wajib dihormati semua pihak.
“Kalau ada yang mau menggugat hasilnya, itu hak hukum. Tapi jangan sampai mengganggu ketenangan masyarakat,” pesannya.
Edi mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk menjaga persatuan dan tetap mendukung proses demokrasi dengan kepala dingin.
“Mari kita jaga stabilitas Kukar. Jangan rusak suasana damai yang sudah tercipta,” tandasnya.
Kegiatan panen dan imbauan damai ini menjadi simbol bahwa meskipun tensi politik masih terasa, pembangunan daerah dan penguatan ekonomi rakyat tetap menjadi prioritas utama Pemkab Kukar. (Adv/Kominfokukar)