Kukar.Lensaborneo.com – Pemerintah Kecamatan Loa Janan kini membekali puluhan warga dengan keterampilan dasar untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Pelatihan ini diharapkan menciptakan relawan yang siap siaga di jalan raya, terutama di daerah rawan kecelakaan.
Pelatihan digelar di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Camat Loa Janan pada 22 Mei 2025, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Peserta berasal dari tokoh adat, pemuda karang taruna, serta kader kesehatan desa.
Program ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kecamatan untuk memberdayakan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat di jalan, khususnya di wilayah dengan akses layanan kesehatan yang terbatas.
Sekretaris Camat Loa Janan, Min Fiattin, menjelaskan bahwa peningkatan keterampilan warga dalam pertolongan pertama sangat dibutuhkan agar mereka dapat memberikan penanganan yang tepat saat kecelakaan terjadi.
“Kami ingin masyarakat memiliki kemampuan dasar untuk menolong sesama di situasi genting. Ini bisa membantu menyelamatkan nyawa sebelum tenaga medis datang,” ujar Min Fiattin saat membuka pelatihan.
Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya diajarkan teori keselamatan, tetapi juga melakukan praktik langsung di bawah bimbingan instruktur. Materi meliputi penilaian kondisi korban, menghentikan pendarahan, teknik resusitasi, hingga metode pemindahan korban yang aman.
“Praktik langsung sangat penting agar peserta paham langkah yang benar di lapangan. Kami ingin mereka siap secara mental dan teknis,” tambahnya.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama pelatihan berlangsung. Mereka aktif bertanya, mencatat, serta mengikuti simulasi dengan serius. Beberapa peserta mengaku baru pertama kali mendapatkan pelatihan yang sangat aplikatif seperti ini.
“Biasanya hanya dengar teori. Sekarang kami lebih yakin bisa membantu kalau ada kecelakaan,” kata seorang kader kesehatan desa yang mengikuti kegiatan.
Pemerintah Kecamatan Loa Janan berharap ke depan makin banyak relawan yang terlatih, sehingga dapat membangun jejaring penolong di tingkat desa. Program ini dirancang agar masyarakat lebih mandiri dalam menghadapi kondisi darurat.
“Kami ingin setiap desa punya relawan yang sigap. Ini baru tahap awal, ke depan pelatihan akan diperluas lagi,” jelas Min Fiattin.
Selain sebagai bentuk kesiapsiagaan masyarakat, pelatihan ini juga sejalan dengan misi membangun budaya keselamatan berlalu lintas yang lebih baik. Pemerintah kecamatan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif.
“Kami ingin melahirkan agen-agen keselamatan yang bisa menjadi teladan di lingkungan masing-masing,” tutup Min Fiattin. (Adv/Kominfokukar)







Users Today : 898
Users Yesterday : 913
Total Users : 961009
Total views : 5278544
Who's Online : 16