Jumat, Juli 4, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Hadapi Inflasi, Pemkot Samarinda Maksimalkan Kolaborasi dengan PTN

25/06/2025
in Advertorial, Kominfo Samarinda
Hadapi Inflasi, Pemkot Samarinda Maksimalkan Kolaborasi dengan PTN

foto : Walikota Samarinda


Lensaborneo.com, Samarinda – Di tengah gejolak harga minyak dunia yang kembali melonjak hingga menyentuh angka 100 dolar AS per barel dalam dua hari terakhir, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyerukan respons cepat dan terukur terhadap potensi dampak yang ditimbulkan pada ekonomi lokal maupun nasional.

Ia menilai, situasi ini tidak bisa dianggap remeh karena akan berpengaruh langsung pada struktur biaya produksi barang, yang ujungnya memicu inflasi dan menekan daya beli masyarakat.

“Setiap kenaikan harga minyak bukan hanya soal energi. Itu menyentuh seluruh lini ekonomi. Produksi barang menjadi lebih mahal, distribusi ikut terdampak, dan pada akhirnya harga barang naik. Inilah penyebab utama inflasi, dan inflasi yang tinggi bisa menurunkan PDB serta memicu masalah sosial,” ujar Andi Harun, Rabu (25/6/2025).

Ia menjelaskan, dalam kondisi seperti ini, pemerintah daerah dituntut cerdas dan adaptif dalam mengelola anggaran. Kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) di satu sisi memang bisa menjadi indikator pertumbuhan, namun jika tidak ditopang kemampuan fiskal yang memadai untuk menopang program-program strategis, maka pertumbuhan tersebut bisa menjadi beban baru.

“Pendapatan kita naik, iya. Tapi kemampuan kita untuk mengeksekusi program-program pembangunan secara menyeluruh belum tentu sebanding. Di sinilah pentingnya efisiensi belanja dan penataan ulang prioritas,” lanjutnya.

Salah satu langkah konkret yang mulai dilakukan Pemkot Samarinda, kata Andi Harun, adalah menjalin kolaborasi strategis dengan perguruan tinggi negeri.

Menurutnya, keberadaan lembaga pendidikan tinggi harus dioptimalkan sebagai mitra ilmiah dan kebijakan, bukan hanya sekadar pelengkap data atau pelatihan.

“Kita harus belajar membelanjakan uang rakyat secara optimal. Salah satunya dengan melibatkan kampus-kampus dalam penyusunan, monitoring, hingga evaluasi program. Karena mereka punya kapasitas riset dan basis akademik yang kuat,” tuturnya.

Wali Kota juga menanggapi secara terbuka kritik dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menyebut sejumlah program Pemkot belum berbasis anggaran yang efisien dan terintegrasi. Ia menegaskan, kritik tersebut justru menjadi cermin untuk introspeksi sekaligus momentum untuk memperbaiki struktur belanja dan kinerja birokrasi.

“Kalau kita sudah cemas duluan hanya karena dikritik, berarti memang ada yang perlu kita benahi. Tapi kalau kritik itu kita tanggapi dengan keterbukaan dan perencanaan yang matang, justru itu akan memperkuat legitimasi kita sebagai pemerintah,” tegasnya.

Lebih jauh, Andi Harun mengingatkan kembali pentingnya fungsi-fungsi dasar pemerintah daerah, mulai dari pembinaan ideologi negara, penguatan wawasan kebangsaan, hingga stabilitas sosial dan politik.

Ia menyatakan, kelima elemen tersebut harus dijadikan fondasi dalam merumuskan setiap kebijakan publik, termasuk dalam konteks menghadapi dinamika ekonomi global seperti saat ini.

“Jangan sampai kita sibuk membahas proyek pembangunan tapi lupa membina kerukunan, atau menguatkan nilai-nilai kebangsaan. Stabilitas sosial dan politik juga bagian dari pertumbuhan ekonomi. Itu semua harus berjalan beriringan,” pungkasnya.(adv/Lis)


Berita Terkait

Ekonomi Kaltim Melambat di Awal 2025, BI Soroti Dampak Batu Bara dan Konsolidasi Global

Samarinda Kekurangan SMP, Novan Sebut Keterbatasan Lahan

Share196Tweet123
Previous Post

SPMB Dikritik Anhar, Nilai Picu Keluhan Masyarakat

Next Post

DPRD Samarinda Tunjukkan Kepedulian Nyata terhadap Buruh Disabilitas dan Sektor Informal

Next Post
DPRD Samarinda Tunjukkan Kepedulian Nyata terhadap Buruh Disabilitas dan Sektor Informal

DPRD Samarinda Tunjukkan Kepedulian Nyata terhadap Buruh Disabilitas dan Sektor Informal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

838210
Users Today : 456
Users Yesterday : 583
Total Users : 838210
Total views : 4656717
Who's Online : 13

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved