Senin, Oktober 27, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Andi Harun Tegaskan Samarinda Perangi Kecurangan di SPMB

17/06/2025
in Advertorial, Kominfo Samarinda
Andi Harun Tegaskan Samarinda Perangi Kecurangan di SPMB

Wali Kota Samarinda


Lensaborneo.com, Samarinda – Penerimaan murid baru di Samarinda kini memasuki babak baru. Pemerintah Kota menegaskan tak ada lagi ruang bagi praktik curang, permainan koneksi, atau jalur belakang yang selama ini kerap mencederai keadilan dalam sistem pendidikan.

Melalui penguatan pengawasan dan sistem verifikasi, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, ingin mengakhiri tradisi lama yang menodai proses seleksi peserta didik baru (SPMB).

“Sekolah bukan tempat eksperimen kecurangan,” ujar Andi Harun, Selasa (17/6/2025).

Di balik pernyataan itu, terdapat upaya serius. Pemkot Samarinda telah membentuk tim khusus pengawasan SPMB, yang fokus mencegah berbagai bentuk pelanggaran. Mulai dari manipulasi dokumen, penyalahgunaan jalur prestasi, hingga pemalsuan domisili.

Yang menarik, pendekatan kali ini bukan hanya administratif. Pemerintah memastikan, siapa pun yang terlibat akan langsung diproses secara hukum. Andi menegaskan, Pemkot tidak akan berhenti di sanksi internal jika pelanggaran terbukti.

“Kalau ketahuan main curang, tidak ada kompromi. Langsung kami serahkan ke penegak hukum,” ungkapnya.

Langkah paling kentara terlihat pada jalur zonasi. Selama ini, banyak orang tua memanfaatkan celah dengan membuat surat keterangan domisili dadakan. Namun Pemkot menutup rapat jalan pintas ini. Dinas Dukcapil tak lagi diperbolehkan menerbitkan surat domisili baru untuk keperluan SPMB. Syarat minimal satu tahun tinggal pun kini diperiksa melalui dokumen sah, bukan sekadar surat tambahan.

“Kami ingin memberi keadilan pada warga yang benar-benar tinggal sesuai zonasi. Tidak boleh ada yang dipinggirkan hanya karena tidak punya koneksi,” jelas Andi.

Sementara untuk jalur prestasi, sistem verifikasi dibuat jauh lebih ketat. Seluruh dokumen akan diperiksa menyeluruh, termasuk keabsahan sertifikat lomba dan rekomendasi dari KONI maupun Disporapar. Jika terbukti ada yang memalsukan dokumen, pengurus cabang olahraga yang mengeluarkan rekomendasi juga akan disanksi.

“Sekarang tidak bisa lagi asal cetak sertifikat lalu berharap lolos. Kami cek semuanya,” tegasnya.

Transparansi menjadi elemen penting. Masyarakat didorong untuk melapor jika menemukan kejanggalan. Posko pengaduan dibuka di Inspektorat Kota, dan hingga pertengahan Juni 2025, sudah ada delapan laporan masuk. Mayoritas terkait ketidaksesuaian syarat domisili.

Menariknya, Pemkot juga berkomitmen untuk tetap mengedepankan perlindungan anak. Jika setelah pengumuman ditemukan pelanggaran, siswa tidak akan langsung dikeluarkan. Fokus utama adalah menindak pihak-pihak yang bermain di belakang layar.

“Kami tak ingin masa depan anak jadi korban. Tapi siapa pun yang bermain curang, itu yang akan kami kejar,” ujarnya tegas.

Andi Harun mengingatkan semua pihak untuk tidak memaksakan kehendak demi memasukkan anak ke sekolah favorit. Prinsip utama SPMB adalah pemerataan, bukan persaingan status.

“Yang penting semua anak bisa sekolah. Jangan karena punya uang atau jabatan, lalu anaknya nyelonong ke sekolah top dan menyingkirkan hak orang lain. Itu yang sedang kami jaga,” pungkasnya. (Liz/adv)


Berita Terkait

Bank Indonesia Gelar Mahakam Investment Forum 2025 Akselerasi Investasi dari Kaltim Hingga Nusantara

Menteri Komdigi Dorong Pemerintah Daerah Dukung Program PWI

Share196Tweet123
Previous Post

Abdur Rohim Sebut Pasar Pagi Belum Beroperasi Perihal Masalah Teknis

Next Post

Transportasi Umum Belum Mendukung, DPRD Samarinda Dorong Pemkot Atasi Masalah ini Bersama

Next Post
Transportasi Umum Belum Mendukung, DPRD Samarinda Dorong Pemkot Atasi Masalah ini Bersama

Transportasi Umum Belum Mendukung, DPRD Samarinda Dorong Pemkot Atasi Masalah ini Bersama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

960651
Users Today : 540
Users Yesterday : 913
Total Users : 960651
Total views : 5276641
Who's Online : 96

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved