Lensaborneo.id, Samarinda – 2 orang Anak Buah Kapal (ABK) kayu bermuatan batu bara dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar kelurahan Mangkupalas, Samarinda Seberang pada Rabu (10/2/2021).
Keduanya adalah Ali Intojeng dan Marwan.
Informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika sekira pukul 14.15 WITA, petugas Kepolisian yang tengah melaksanakan pemeriksaan kapal di perairan Sungai Mahakam melihat ada kapal kayu melintas di lokasi kejadian.
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan, diketahui saat itu ada 6 orang ABK berada di atas kapal. Namun belum selesai, tiba-tiba ke 6 ABK tersebut melompat ke sungai secara bersamaan.
Tak ayal, mengetahui hal tersebut petugas Kepolisian sigap melakukan evakuasi. Namun sayang, dari 6 ABK, hanya 4 orang ABK yang berhasil diselamatkan. Sedangkan 2 orang ABK lainnya yaitu Ali Intojeng dan Marwan tenggelam ke dalam sungai. Beberapa saat setelah dilakukan pencarian, kedua korban tak juga berhasil ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim) Melkianus Kotta membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, saat ini pihaknya bersama dengan unsur gabungan SAR dan relawan telah melakukan pencarian terhadap kedua korban.
“Pencarian dilaksanakan oleh pihak Pol Air dan relawan kota Samarinda. Namun sementara hasilnya masih nihil,” ucapnya.
Pada pencarian kedua korban ini, petugas SAR juga menurunkan Rubber boat dan Mopel 40 PK dan peralatan SAR air lengkap.
“Unsur yang terlibat dalam pencarian ini dari Unit Siaga SAR Samarinda, Pol Air Samarinda, relawan dan warga sekitar. Kami juga menurunkan alat-alat perlengkapan SAR,” pungkasnya.
[17:22, 2/10/2021] Ony Resita.Po’oe (Nita): Sayang fotonya
[17:24, 2/10/2021] Endang Sapos Baru: Teks : Tim SAR bersiap melakukan evakuasi korban tenggelam di perairan Mangkupalas
[17:49, 2/10/2021] Endang Sapos Baru: Penulis : Handoko
Alhamdulillah, 2 Bulan Kedepan RSI Segera Beroperasi Kembali
Lensaborneo.id, Samarinda – Dalam dua bulan kedepan pengoperasian pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda akan dibuka.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Asisten I Pemprov Kaltim HM Jauhar Effendi saat dikonfirmasi media ini.
“Menurut Direktur RSI kemarin saat kami bertemu, perhitungannya kira-kira seperti itulah ya. Dua bulan lagi operasi,” ujarnya dihubungi via telepon, Rabu (10/2/2021).
Menurutnya, hal-hal yang berkaitan dengan perizinan telah dilakukan. Namun memang diakuinya, prosesnya memerlukan waktu yang tidak singkat, karena sebelumnya harus melalui Pengadilan dan Mahkamah Agung.
“Proses perizinan ini saya sudah cek, semua persyaratan sudah lengkap tapi memang perlu waktu. Karena proses perizinan ini 14 hari dan kenapa prosesnya panjang? Karena sampai ke Pengadilan dan Mahkamah Agung. Yang jelas tidak bisa dioperasikan sekaligus. Selanjutnya nanti ada proses visitasi dulu, Insyaallah segera dioperasikan kembali,” ungkapnya.
RSI Samarinda lanjut HM Jauhar Effendi, tengah berbenah diri untuk mempersiapkan pengoperasian layanan kesehatan. Bantuan dan dukungan terus berdatangan dari berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah saja, tetapi juga dari perusahaan hingga relawan.
“Kemarin Direktur RSI melaporkan sudah mulai dibersihkan, banyak relawan yang datang untuk membersihkan dan segala macam. Selain itu, ada komitmen dari perusahaan melalui CSR untuk memberikan bantuan. Saya pikir kalau RSI ini nantinya membuka untuk menghimpun dana umat Islam, saya yakin banyak yang mau ambil bagian,” ujarnya.
Diungkapkan dia, dalam waktu dekat, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi juga akan melakukan peninjauan ke RSI Samarinda.
“Insyaallah Minggu depan pak Wagub akan meninjau lapangan, kalau pak Wagub meninjau langsung paling tidak akan lebih semangat lagi,” ungkap HM Jauhar Effendi.
Disinggung soal penutupan RSI Samarinda terdahulu, HM Jauhar Effendi memastikan kondisi RSI Samarinda dalam keadaan sehat.
” Yang jelas, rumah sakit sebelum terhenti pelayanannya itu dulu dalam keadaan sehat. Bahkan punya piutang artinya ada pihak lain yang punya hutang sama rumah sakit ini,” pungkasnya.