Penulis : Handoko
Lensaborneo.id, Samarinda – H5 pencarian korban tenggelam kapal kayu pengangkut batu bara, tim gabungan SAR menerima informasi warga soal penemuan jasad mengambang di perairan Tambora, Kecamatan Anggana, Kukar sekira pukul 10.00 WITA, Minggu (14/2/2021).
Informasi yang dihimpun, pertama kali penemuan jasad mengambang tersebut disampaikan oleh seorang warga bernama An. Layani, warga Muara Pantuan kepada Polairud Polres Kukar. Selanjutnya informasi tersebut diteruskan kepada tim Basarnas.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim) Melkianus Kotta mengatakan, setelah menerima informasi penemuan jasad mengambang dari Polairud Polres Kukar, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pos TNI AL Anggana dan DITPOLAIRUD Polda Kaltim untuk melakukan pengecekan ke lokasi penemuan.
“Pukul 13.00 Wita, dari tim pos TNI Anggana, DITPOLAIR Polda Kaltim dan POLAIRUD Polres Kukar menginformasikan tentang kebenaran penemuan mayat tersebut, mengapung di wilayah Tambora, Kecamatan Anggana, Kukar,” ujarnya.
Penemuan jasad tersebut berjarak 43.3 kilometer dari Posko SAR gabungan yang berada di kawasan Mangkupalas, Samarinda Seberang.
Berbekal informasi tersebut, tim gabungan Basarnas dan SAR lain langsung menuju titik lokasi penemuan jasad yang belum diketahui identitasnya tersebut.
“Tim dibagi dua kelompok, yaitu tim air dan tim darat untuk melaksanakan evaluasi bersama DITPOLAIRUD Polda Kaltim, Pos TNI AL Anggana, POLAIRUD Polres Kukar, POLAIRUD Polresta Samarinda, Polsek Anggana, Koramil , INAFIS Polres Samarinda dan Kukar serta relawan gabungan,” katanya.
Oleh tim gabungan, jasad mengambang tersebut dimasukkan ke dalam kantong mayat untuk selanjutnya dievakuasi menuju dermaga 136 Pertamina Anggana, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk dilakukan visum.
“Posko SAR gabungan masih menunggu hasil identifikasi dari tim INAFIS Polresta Samarinda, terkait identitas korban. Apakah korban ini adalah korban kapal tenggelam di Mangkupalas ataukah korban ledakan dari kapal Gemilang Perkasa Energi yang terbakar dan meledak di Pulau Atas,” pungkasnya.