Pulau Komodo, Lensaborneo.com – Dikelola dari tahun 1980 sebagai kawasan pelestarian keanekaragaman hayati, Taman Nasional Komodo telah menjadi salah satu destinasi wisata kebanggaan andalan Indonesia yang ramai dikunjungi turis domestik maupun turis mancanegara.
Di sela-sela acara Capacity Building yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim berkesempatan mengunjungi Pulau Komodo yang berada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Warga yang tinggal Pulau Komodo pun hidup berdampingan dengan hewan komodo ini.
Hal ini dikatakan tour guide Pulau Komodo, Hamnur yang mengatakan bahwasanya, berdasarkan estimasi ataupun data tahun 2021, terdapat 1.728 ekor Komodo, dengan berbagai usia, yang didominasi jenis kelamin jantan yang terus dilestarikan hingga saat ini.
“Itu data yang sudah diteliti Komodo Survival Program (KSP). Tim disini juga selalu mengecek setiap tahunnya. Untuk data 2022 ini karena setahun 2 kali penelitian, hasilnya akan diterima di awal tahun 2023,” ucapnya kepada awak media, saat lakukan kunjungan ke Pulau Komodo pada Selasa (13/12/2022).
Taman Nasional Komodo merupakan rumah bagi hewan yang panjang mencapai 3 meter dengan bobot yang besar. Komodo merupakan hewan buas dengan air liur yang keluar dengan lidahnya mengandung racun.
Adapun suku asli yang mendiami pulau Komodo adalah suku Ata Modo, yang dihuni sebanyak 1.800 jumlah penduduk. Diakuinya masyarakat lokal selalu hidup berdampingan dengan Komodo, yang terus berpegang erat dengan legenda yang ada tentang Komodo.
“Secara legenda saya masih percaya kalau Komodo dilahirkan kembar dengan manusia, ora (komodo) dan orang. Usia tertua Komodo ini bisa mencapai 50-60 tahun,” bebernya.
Legenda sejarah Komodo bagi masyarakat Pulau Komodo sangat berarti dalam budaya setempat.
Sementara ekosistem makanan Komodo ini seperti rusa, babi, hingga kerbau, selalu ada di Pulau Komodo. Tidak adanya perburuan liar, diungkapkan Hamnur menjadi penyebab terus lestarinya Ora (Komodo) ini. ( Lisa /Ony ).