Samarinda, Lensaborneo.id — Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda harus mempercepat penyelesaian turap Sungai Karang Mumus (SKM).
Kesimpulan itu, jelas Nanda sapan karibnya. Didapat saat dia meninjau kondisi Bantaran SKM. Nanda mengatakan bahwa pembangunan turap itu belum selesai 100 persen. Sementara, kondisi limbah rumah tangga yang menghiasi bantaran sungai tersebut masih terbilang cukup banyak.
“Pembangunan turap itu ternyata belum rampung, alias baru 50 persen pengerjaan, masih sampah dari limbah rumah tangga yang hanyut disungai, ini sangat miris mengingat selama ini sudah banyak aktivis lingkungan yang turun melakukan aksi bersih-bersih sungai,” ucap Nanda dalam rilis yang direrima media ini, Minggu malam (21/2/2020).
Menurutnya salah satu solusi yang cepat dalam menyelesaikan persoalan SKM adalah menyelesaikan pembangunan turap hingga di ujung sungai. Sebab, turap tersebut kelak akan menjadi pembatas antara pemukiman warga dan sungai.
Kondisi sungai sebut Politisi PDI Perjuangan ini, kian menghawatirkan. Saat meninjau lokasi, pihaknya menemukan bahwa dalam waktu beberapa jam saja. Sampah seberat 1 ton berhasil dikumpulkan.
Persoalan ini sebutnya, harus diselesaikan dengan mendorong kesadaran masyarakat secara aktif. Nanda tidak memungkiri bahwa pembangunan turap tersebut juga berdampak pada warga yang mendiami tempat sekitar. Karenanya, dia meminta Pemkot Samarinda untuk aktif menganalisis dan memberi solusi konkrit atas dampak sosial-ekonomi yang ada.
Pemerintah sebutnya. Setidaknya memberikan solusi tempat tinggal hidup yang layak, ganti rugi dan kepastian pekerjaan. Kehadiran program pembangunan jelasnya, jangan sampai mengorbankan hidup khalayak banyak.
““Kita harus berkaca dari persoalan terdahulu, makanya dari sekarang semua pihak harus peka dan bisa membuka mata dari dampak sosial yang ditimbulkan,” tegasnya.
Penulis : SG
Editor : Redaksi 02