Lensaborneo.com, Samarinda — Wali Kota Samarinda Andi Harun memaparkan pengendalian inflasi Kota Samarinda kepada jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berlangsung secara daring dan luring, bertempat di Gedung Balaikota, Rabu (12/10/2022).
Wali Kota Samarinda tersebut menuturkan bahwasanya ketidak pastian ekonomi global yang terjadi dari Sabang hingga Merauke, sejatinya telah diperingatkan jauh hari oleh Presiden RI Joko Widodo. Sehingga seluruh kota harusnya sudah waspada.
“Presiden pernah berpesan, akan ada badai yang datang sama dahsyatnya seperti Covid-19 kemarin. Dimana ancaman pasca covid ini adalah krisis pangan dan energi yang mulai masuk ke negara-negara Eropa,” tuturnya.
Lanjutnya, angka inflasi nasional secara tahunan sudah tembus di angka 5,95 persen, walaupun target di akhir tahun nanti di angka 5,3 persen. Sementara, di Kota Samarinda angka inflasi sudah tembus di 5,27 persen.
Andi Harun meminta kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar terus waspada. Perumusan langkah-langkah, sambung dia, sangat penting untuk dilakukan, guna mengantisipasi jangka panjang maupun pendek dalam mengendalikan angka inflasi tadi agar tidak terus meningkat.
Termasuk juga didalamnya menjalin kembali kerjasama antardaerah, seperti komoditas bahan pangan yang rentan bergejolak serta mendorong Gerakan Menanam cabai dan memiliki kolam ikan di pekarangan rumah sesuai arahan nasional.
“Segala kebutuhan pokok yang ada di Samarinda rata-rata masih didatangkan dari luar daerah, termasuk untuk kebutuhan pangan,” ujarnya.
Wali kota juga memerintahkan agar dana sebesar Rp 19,2 miliar dapat dimanfaatkan. Dana ini didapatkan atas apresiasi dari pusat karena Pemkot berhasil menekan laju inflasi di bawah level nasional.
“Dana ini juga dapat dibelanjakan untuk mendukung penjaring sosial seperti bantuan untuk warga miskin atau belanja lainnya sebagai penunjang. Jangan sampai getaran ekonomi global ini membuat warga Samarinda jadi resah dan panik,” ucapnya.(Lisa/YL/adv/KomifoSamarinda)