Penulis : Amy
Editor : MR
Samarinda,LensaBorneo.com-– Kasus tewasnya balita Ahmad Yusuf Ghazali (4) menyedot perhatian masyarakat, bagaimana bisa tubuh mungil tersebut di akhir hidupnya ditemukan dengan kondisi jasad yang memilukan.
Padahal anak sekecil itu seharusnya bermain, namun ditempat penitipan anak yang seharusnya tempat bermain bagi Yusuf itulah, jadi tempat terakhir Yusuf sebelum dinyatakan hilang dan ditemukan dalam kondisi kehilangan beberapa organ tubuhnya.
Keanehan tewasnya Yusuf ini mengundang perhatian dan reaksi banyak pihak hingga pengacara kondang sekelas Hotman Paris pun memberikan komentarnya pasca orang tua Yusuf meminta bantuan padanya di acara Kopi Joni milik pengacara nyentrik dan terkenal cukup vokal tersebut.
Dari hasil komunikasi dengan orang tua Yusuf, Hotman Paris pun menyatakan dugaannya jika kematian balita Yusuf adalah penculikan dan pencurian organ tubuh.
Sontak spekulasi penyebab kematian Yusuf pun kembali menyeruak, banyak pihak mempertanyakan atas kematian Yusuf itu, karena kelalaian pengasuh tempat penitipan anak dimana Yusuf dititipkan yang mana Polisi telah menetapkan 2 tersangkanya.
Bagaimana dengan organ tubuh Yusuf yang hilang?? Betulkah karena dimakan binatang seperti yang disangkakan sebelumnya ataukah seperti dugaan Hotman.
Mabes Polri pun akhirnya turut bereaksi dan melakukan autopsi ulang terhadap jasad Yusuf yang dipimpin oleh Dokter Forensik perempuan pertama di Asia, DR.Dr.Summy Hastry Purwanti SpF, DFM .(Selasa/18/2/2020).
Adanya autopsi ulang terhadap balita Yusuf ini direspon positif oleh Ibu Puji Setiawati Jaang, istri dari orang nomor satu di kota Samarinda, Walikota Syaharie Jaang, yang juga anggota DPRD Kaltim Komisi 4 dari fraksi Demokrat tersebut menyatakan jika dengan adanya autopsi ulang ini diharapkan dapat mengungkap penyebab kematian Yusuf.
“Dengan terungkapnya penyebab kematian Yusuf dan ditemukan pelakunya, maka setidaknya dapat menghilangkan rasa kekhawatiran orang tua” jelas puji.
Sehingga Puji mengapresiasi banyak pihak termasuk kepada pengacara Hotman Paris yang juga turut memberikan atensinya atas kasus yang menurut pengakuan Puji selalu diikutinya tersebut.
“Jika benar “dugaan” akan kematian Yusuf seperti yang diiopinikan maka ini sangat berbahaya bagi Samarinda, karena hal tersebut jelas dilakukan oleh sindikat yang professional,” tandas Puji dengan geram.
“Gak mungkin organ tersebut hilang tanpa ada persiapan!, sehingga kepolisian harus mengusut tuntas!” tekan Puji.
Namun Puji tak mau berspekulasi lanjut akan opini penyebab kematian Yusuf tersebut, sebelum ada penjelasan Kepolisian dari hasil forensik ulang penyebab sebenarnya akan kematian balita lucu tersebut.
Dan jikapun nanti hasilnya benar seperti yang diduga maka Puji menekankan, “Harus ada sangsi hukum yang seberat-beratnya diberikan kepada pelaku dan jangan diberi ampun!”
“Begitu juga jika nanti hasil proses akhir menunjukkan penyebab kematian Yusuf karena kelalaian, sangsi hukum sesuai UU KUHP juga harus diterapkan” papar Puji.
Puji yang sempat mengeluarkan unek-unek kejengkelan terhadap kedua tersangka menyatakan, “Saya bukannya membenci (tersangka) tapi hukum memang harus diterapkan sebenar-benarnya,” pungkasnya.
Foto : amy