Samarinda, lensaborneo.com – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, melihat bahwa generasi muda saat ini memiliki pandangan dan ekspektasi tersendiri mengenai masa depan mereka.
Di era digital, akses terhadap informasi mengenai peluang kerja di luar negeri menjadi semakin mudah, sehingga banyak anak muda yang mulai mempertimbangkan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar Indonesia.
“Generasi muda saat ini memiliki perspektif yang lebih luas tentang dunia kerja. Dengan derasnya arus informasi digital, mereka bisa melihat berbagai peluang yang tersedia di luar negeri,” jelasnya, Selasa (11/3/2025).
Ia memandang bahwa, wajar jika anak muda merasa tidak puas dengan kondisi yang ada. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin sering terjadi serta ketidakpastian dalam dunia usaha membuat banyak orang mulai berpikir untuk mencari peluang di tempat lain.
“Banyak yang merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan bukan karena kurangnya kompetensi, tapi karena sistem yang ada lebih berpihak kepada kelompok tertentu,” bebernya.
Anhar menilai, apabila posisi strategis hanya diberikan kepada mereka yang memiliki koneksi politik atau berasal dari lingkaran kekuasaan, tentu akan menjadi masalah besar.
Selain itu, Anhar juga menyoroti kebijakan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus batas usia calon presiden dan wakil presiden.
Ia mempertanyakan apakah kebijakan ini benar-benar membuka kesempatan bagi generasi muda, atau justru hanya dibuat untuk kepentingan segelintir orang.
“Kita lihat saja, apakah ada anak muda lain yang bisa maju dengan kebijakan ini, atau justru hanya menguntungkan satu pihak saja,” tandasnya.
Ia melihat, apabila tidak ada yang bisa memanfaatkannya selain mereka yang dekat dengan kekuasaan, maka sejarah akan mencatatnya sebagai keputusan yang dibuat bukan untuk kepentingan bersama. (Liz/adv)