Balikpapan,Lensaborneo.com–Meski bukan daerah penghasil bahan pangan atau pertanian, Balikpapan dinilai mampu menjaga ketahanan pangan di wilayahnya. Karena itu, Balikpapan dianugerahi Peringkat Pertama dalam Indeks Ketahanan Pangan (IKP) untuk wilayah Kaltim oleh Badan Ketahanan Pangan Pusat.
Balikpapan menempati rangking pertama dalam IKP untuk wilayah Kaltim, menyisihkan sembilan daerahnya lainnya dengan skor 87,45. Peringkat kedua ditempati Bontang dengan skor 84,64 disusul PPU sebagai juara ketiga dengan skor 84,22.
Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang hadir dalam Rapat Koordinasi Pokja Ketahanan Pangan garapan Dinas Pangan dan Tanaman Holtikultura Kaltim, Senin (30/05/22) malam di Ballroom Hotel Blue Sky Balikpapan, menyambut gembira penghargaan tersebut. Menurut pria yang akrab disapa RM ini, penghargaan sebagai daerah terunggul dalam IKP, bagi Balikpapan merupakan fenomena. Sebab Balikpapan diketahui bukan daerah pertanian atau penghasil bahan pangan.
“Menyambut gembira penghargaan ini. Dalam hal menjaga ketersediaan bahan pangan, kami bekerjasama dengan semua pihak terkait agar stok tidak sampai hilang di pasaran,” ungkap RM singkat.
Demikian pula Kota Bontang yang diketahui sebagai daerah penghasil gas dan pupuk. Meraih penghargaan kedua sebagai daerah dengan IKP terbaik, Wakil Walikota Bontang Najirah mengapresiasi dengan semangat menjadikan Kota Bontang lebih fokus dalam intensifikasi dan ekstensifikasi bahan pangan.
“Wilayah Bontang 70 persen adalah perairan. Ini (penghargaan) menjadikan kami untuk lebih intens dalam menggarap potensi bahan pangan dari sumber perairan,” terang Najirah.
Sebagian wilayah perairan Bontang, selama ini dikembangkan untuk budidaya rumput laut yang mampu menyejahterahkan para petaninya. Menurut Najirah, peluang perairan untuk perikanan belum digarap maksimal pihaknya. Potensi ini yang akan dikembangkan Pemkot Bontang terkait upaya ketahanan pangan daerah.
Sementara Bupati PPU definitif Hamdan Pongrewa mengungkapkan senada, ihwal memaksimalkan potensi perairan/kelautan untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Diakui PPU termasuk daerah penghasil bahan pangan/pertanian. Sebagian hasil bumi seperti beras, kacang dan umbi-umbian serta gula aren yang beredar di Balikpapan adalah limpahan hasil bumi dari Kabupaten PPU.
“Ketahanan pangan itu harus kita kedepankan, karena tidak saja untuk menjaga stabilitas pangan daerah sendiri, juga mendukung daerah sekitar yang tidak fokus dalam pertanian. Termasuk IKN yang akan segera dibangun. Dengan mampu menjaga ketahanan pangan daerah sendiri, PPU siap menjadi penyangga IKN,” pungkas Hamdan.
Ditambahkan pejabat definintif PPU ini, ke depan daerahnya juga akan mengembangkan produksi bahan pangan dari sisi perairan/kelautan. Sebab PPU mempunyai garis pantai yang cukup panjang, merupakan potensi besar untuk dikembangkan.
Selain Balikpapan, Bontang dan PPU, Dinas Pangan dan Tanaman Holtikultura (Dispan TH) Kaltim juga membuat peringkat dengan kategori Peningkatan Kinerja dan Ketahanan Pangan. Ketiga daerah yang mendapat peringkat yakni pertama Paser dengan skor 7,73 disusul Berau (7,30) dan PPU (6,06). Kategori Peningkatan Kinerja Ketahanan Pangan menurut Kadispan TH Kaltim Siti Farisyah Yana dinilai dari upaya daerah dalam meningkatkan hasil bumi bahan pangan melalui swasembada mandiri. (adv diskominfo Kaltim )
Penulis : Ani
Editor : Redaksi 02