Samarinda,Lensaborneo.com – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Samarinda dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan Panel Discussion Soemitronomics, Gagasan, Langkah, dan Pengaruh Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo,pada Rabu (04/06/2025) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda secara hybrid,
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan menganalisis gagasan, langkah, dan pengaruh ekonomi Soemitro Djojohadikusumo, serta mengeksplorasi relevansinya dalam konteks pembangunan ekonomi Indonesia saat ini baik di pusat maupun di daerah.
Hadir sejumlah prominent person baik dari tingkat pusat maupun daerah. Yang hadir secara luring Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia sekaligus Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D, Guru Besar FEB Universitas Indonesia sekaligus Wakil Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI Prof. Ari Kuncoro, serta Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si.
Selain itu, turut hadir secara daring Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Dr. Solikin M. Juhro, dan Guru Besar FEB Universitas Brawijaya sekaligus Pengurus Pusat Bidang III ISEI Prof. Ahmad Erani Yustika. Kegiatan diawali dengan welcoming remarks dari Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman.
Dalam sambutannya Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman. menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang merupakan langkah strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional berdasarkan pemikiran Soemitro Djojohadikusumo.
Gagasan Soemitro yang menitik beratkan pada pembangunan ekonomi yang inklusif yakni pembangunan yang melibatkan dan menguntungkan seluruh lapisan masyarakat, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Pendekatan yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas dan negara secara keseluruhan dinilai menjadi fondasi yang kokoh dalam merumuskan kebijakan ekonomi nasional yang adil dan berkelanjutan.
Selanjutnya, keynote speech disampaikan oleh Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia yang menyoroti tiga poin utama implementasi pemikiran Soemitro Djojohadikusumo sebagai referensi dalam pengambilan keputusan. Pertama, pentingnya upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi melalui penguatan sektor strategis domestik. menekankan perlunya rasionalisme dan pragmatisme dalam menghadapi high uncertainty global, dengan mendorong kebijakan yang responsif terhadap perubahan. Sementara itu, poin ketiga menyoroti pentingnya pengambilan keputusan berbasis data dan riset, sejalan dengan pandangan Soemitro yang menempatkan ilmu pengetahuan dan bukti empiris sebagai landasan utama dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto. Pada sambutannya menyampaikan kondisi dan perkembangan ekonomi Kalimantan Timur yang saat ini masih didominasi oleh sektor ekstraktif, yang juga menjadi pemicu semangat diversifikasi ekonomi daerah salah satunya melalui sinergi kajian percepatan Transformasi Ekonomi bekerja sama dengan ISEI Cabang Samarinda.
Disampaikan juga perlu mengelaborasi lebih lanjut dari hasil diskusi terkait Soemitronomics melalui pembahasan berbagai hal, sudut pandang terutama berkaitan dengan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, adil, dan inklusif bagi kesejahteraan masyarakat di Kaltim dan nasional.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan dari ISEI Cabang Samarinda kepada KPw BI Kaltim, sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dan komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang berkelanjutan.
Sebagai informasi tambahan, ISEI cabang Samarinda dan KPwBI Provinsi Kaltim di tahun 2024 dan 2025 secara aktif menghasilkan sejumlah kajian dan penelitian untuk mendukung upaya “Transformasi Ekonomi Kaltim”. Lebih lanjut, penelitian yang dihasilkan juga telah menjadi dasar penyusunan RPJMD Provinsi Kaltim 2025 – 2029.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi panel discussion, dengan tiga narasumber utama yakni, Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, Guru Besar FEB Universitas Indonesia, serta Guru Besar FEB Universitas Brawijaya. Dari diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan perlu berfokus pada pertumbuhan yang ditopang oleh pengembangan sektor pertanian dan industri, sebagai fondasi pembangunan ekonomi nasional.
Selain itu, pembentukan kelas menengah menjadi krusial untuk memperkuat daya beli domestik dan menciptakan pasar domestik yang stabil, sekaligus mendorong penguatan rantai pasok dalam negeri. Untuk itu, sumber daya domestik perlu diarahkan untuk menggerakkan kemajuan ekonomi melalui kemampuan riset, penguasaan teknologi, serta transformasi ke sektor industri. Tak kalah penting, penguatan perekonomian desa dan usaha kecil juga menjadi prioritas, dengan menempatkan koperasi sebagai lembaga strategis. Koperasi yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan akan mampu menjadi pemberdayaan ekonomi rakyat, sekaligus memperkuat struktur ekonomi nasional dari bawah.(hms/adv)
Sumber : Rilis resmi Humas BI Kaltim