Penulis : Dho
Editor : Redaksi
SAMARINDA.LENSABORNEO.ID– Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda Ali Fitri Noor mengingatkan agar inovasi tidak terjebak dengan IT dan aplikasinya.
“Inovasi jangan terjebak dengan IT dan aplikasinya. Maksudnya jangan melulu barangnya inovasi selalu IT maupun aplikasi,” ucap Ali Fitri ketika mewakili Walikota Samarinda membuka Rapat Koordinasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) garapan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Samarinda di Yens Delight, Rabu (11/12/2019).
Menurut Ali yang utama bagaimana inovasi itu selain bisa diimplementasikan juga sebuah konsep yang memberi manfaat berkesinambungan.
“Oleh karena itu bagaimana jajaran di lingkungan Pemkot Samarinda bisa responsif dan merubah sikap serta gaya untuk berinovasi yang merupakan alat agar bisa memberikan manfaat berkesinambungan,” ucap Ali yang pernah menjabat sebagai kepala Badan Litbang.
Ali mengatakan ini semua tidak terlepas semata untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga harus mampu menumbuhkan kembangkan kemampuan daerah dalam menciptakan daya saing yang produktif.
“Menciptakan daya saing yang produktif harus didukung dengan pengembangan inovasi agar daerah memiliki keunggulan dan daya saing. Seperti kegiatan Rakor SIDa hari ini dan rencana aksi SIDa dimaksudkan sebagai panduan dalam menghadirkan potensi unggulan sebagai prioritas kebijakan dalam mengembangkan SIDa dan daya saing kota Samarinda dengan kabupaten/kota lainnya,” ungkap Ali.
Sebelumnya kepala Badan Litbang Samarinda Isfihani mengutarakan landasan hokum penguatan SIDa Samarinda, diantaranya Perpres No 32/201 tentang Komite Inovasi Nasional, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi RI dan Mendagri No 03 tahun 2012 dan Nomor 36 tahun 2012 tentang penguatan SIDa.
Terkait rencana aksi SIDa, menurut Isfihani, bertujuan untuk merumuskan strategi dan arah kebijakan SIDa melalui peningkatan daya saing berbasis potensi unggulan, menjadi acuan kegiatan-kegiatan kolaboratif di daerah melibatkan berbagai pihak dengan peran dan fungsinya masing-masing dalam percepatan inovasi.
“Pada rencana aksi juga akan memprioritaskan unggulan inovasi daerah kota Samarinda dalam jangka waktu 5 tahun kedepan dalam RPJMD 2012-2026, dan sebagai masukan dalam penyusunan dokumen RPJMD tahun 2021-2026. Jadi inovasi tidak hanya sampai disini, tapi masuk dalam RPJMD. Tentunya, kami mengharapkan dukungan semua OPD. Seperti yel-yel kita, Bersama Kita Bisa,” tegas Isfihani.(dho)