Kukar.Lensaborneo.com – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang telah terbentuk selama bulan Ramadhan. Ia menekankan pentingnya menjadikan Idul Fitri sebagai momentum mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kontribusi positif bagi sesama.
Pernyataan tersebut disampaikan Edi Damansyah dalam sambutannya sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, Senin (31/3/2025). Ia menegaskan bahwa esensi spiritualitas Ramadhan harus tetap diwujudkan dalam aksi nyata yang membawa manfaat bagi banyak orang.
“Kita baru saja menjalani ibadah puasa sebulan penuh, yang disempurnakan dengan zakat fitrah dan harta. Ini menunjukkan bahwa Ramadhan bukan sekadar meningkatkan spiritualitas, tetapi juga memperkuat dimensi sosial,” ujarnya pada Senin (31/3/2025).
Ia menambahkan bahwa ada tiga hikmah utama dalam ibadah Ramadhan. Pertama, puasa melatih kepekaan terhadap penderitaan orang lain yang mengalami kelaparan dan kehausan. Kedua, shalat tarawih lebih utama jika dilakukan berjamaah di masjid bersama masyarakat sekitar. Ketiga, zakat fitrah yang dikeluarkan di akhir Ramadhan memiliki nilai fungsional dan simbolik sebagai wujud kepedulian sosial.
“Harapan kita semua, kemenangan yang diraih selama Ramadhan bisa tercermin dalam sikap dan perilaku kita di masa mendatang, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial,” tambahnya.
Lebih lanjut, Edi menyampaikan bahwa Pemkab Kukar terus mendorong keberlanjutan program Kukar Idaman (Inovatif, Daya Saing, dan Mandiri) agar memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam bidang keagamaan dan sosial ekonomi.
“Capaian pembangunan yang telah terwujud selama masa pengabdian kami adalah hasil kerja bersama dengan masyarakat. Beberapa program di bidang keagamaan dan sosial ekonomi telah menunjukkan manfaat nyata,” katanya.
Ia memaparkan beberapa program unggulan, di antaranya:
Revitalisasi rumah ibadah melalui program Kukar Berkah.
Penguatan pendidikan agama lewat Gerakan Etam Mengaji (GEMA).
Program 1 Desa 1 Hafidz Qur’an dan Da’i Masuk Desa, yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa dan kelurahan.
Peningkatan infrastruktur pendidikan keagamaan yang menjadi target Kukar Idaman.
Bantuan Rp100 juta per pesantren yang kini menjangkau 48 sekolah, meningkat dari sebelumnya 42 sekolah.
Program beasiswa Kukar Idaman untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan.
Berbagai festival ekonomi serta program Kredit Kukar Idaman untuk memperkuat permodalan masyarakat.
“Semua ini terwujud berkat kerja sama dan dukungan penuh dari masyarakat. Saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Edi juga menyampaikan permohonan pamit dan maaf kepada masyarakat, mengingat masa jabatannya akan segera berakhir setelah tahapan Pemungutan Suara Ulang (PSU).
“Saya merasa terhormat bisa mengabdi untuk masyarakat Kukar yang saya cintai. Selama ini, niat, pikiran, dan waktu saya sepenuhnya saya wakafkan untuk masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyadari bahwa selama menjabat, mungkin ada kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, ia dengan tulus meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Kukar.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemkab Kukar, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta semua pihak yang telah mendukung saya dalam menjalankan pemerintahan. Semoga kerja keras kita bersama membawa manfaat bagi kemajuan Kukar,” tutupnya.(Adv/Kominfokukar)