
Penulis : Handoko
Editor : Redaksi
Samarinda,Lensaborneo.id – Hari kedua pendaftaran Pilwali Samarinda dengan menaiki angkot, Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Samarinda jalur perseorangan, Zairin Zain-Sarwono mendaftar ke KPU Samarinda, Sabtu (5/9/2020).
Tepat sekira pukul 09.40 wita, keduanya bersama dengan ratusan simpatisan sampai di KPU Samarinda.
Sama seperti proses pendaftaran Paslon sebelumnya, dokumen pendaftaran Paslon Zairin Zain-Sarwono disterilisasi terlebih dahulu sebelum diterima oleh KPU Samarinda. Selanjutnya dokumen diverifikasi oleh tim KPU Samarinda dan Bawaslu Samarinda.
Kurang dari 2 jam, proses pemeriksaan dan verifikasi berkas pendaftaran Zairin Zain-Sarwono rampung.
“Setelah kami periksa dan verifikasi secara detail dan teliti, dokumen pendaftaran kami nyatakan lengkap dan diterima,” ucap Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat didepan Paslon dan tim partai pendukung Zairin Zain-Sarwono.
Firman menyebutkan dukungan Paslon Zairin Zain-Sarwono mencapai 51.652 suara yang tersebar di 10 kecamatan di Samarinda.
“Artinya jumlah ini sudah melebihi batas jumlah dukungan yang ditetapkan KPU,” kata dia.
Kepada awak media, Zairin Zain mengatakan akan mengikuti proses selanjutnya usai dinyatakan diterima oleh KPU, yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan dan psikologi.
Disebutkan Zairin, ia bersama pasangannya, Sarwono sejak awal telah berkomitmen untuk maju di Pilwali Samarinda 2020 ini sebagai calon independen. Dengan pemahaman dan kemampuan yang dimiliki, ia yakin mampu mengubah Samarinda menjadi lebih maju.
“Ini adalah cita-cita dan komitmen kami sejak awal. Kami siap mengabdi dan membangun Samarinda lebih maju,” pungkasnya.
Satu hal yang menarik ketika Paslon Zairin Zain-Sarwono mendaftar ke KPU Samarinda, yaitu kehadiran Markus Taruk Allo yang turut mendampingi Zairin Zain-Sarwono sempat mencuri perhatian publik. Yang mana diketahui Markus Taruk Allo bersama pasangannya Parawangsa Assoniwora juga pernah maju sebagai Bapaslon jalur perseorangan. Namun KPU Samarinda menyatakan keduanya gagal maju ke Pilwali Samarinda karena dukungan kurang.