SAMARINDA,LENSABORNEO.COM – Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di tengah-tengah tingginya kasus penularan virus COVID-19 di masyarakat, memiliki resiko besar terjadinya penularan virus di sekolah. Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar, ketika di knfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Senin ( 14/03/2022 ). mengatakan bahwa PTM tetap berjalan asalkan sesuai dengan prokes ketat,apabila ada yang terindikasi Covid-19, kelas atau sekolah tersebut di liburkan sementara
“Kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan Pemkot, telah kita sepakati bersama bahwa untuk PTM terbatas, tetap kita jalankan seperti biasa. Hanya saja, ketika ada indikasi di sekolah ataupun kelas terpapar COVID-19, maka kelas itu ditutup atau diliburkan sementara,” ujar Hakim Anwar, di kantor DPRD Samarinda.
Di sampaikannya juga bahwa penularan virus covid-19 saat ini, akan minim terjadi di sekolah asalkan dengan pengawasan dan prokes yang ketat. memastikan PTM terbatas aman. Dan dalam pengawasan Satgas COVID-19, Pemkot Samarinda
PTM terbatas, kata Politisi dari partai Gerindra ini, di setiap sekolah sudah dibentuk tim Satgas Penanganan COVID-19 untuk lingkup sekolah dan berkoordinasi dengan puskesmas yang ada di wilayah masing-masing, yang seluruhnya berada di bawah pengawasan BPBD Kota Samarinda.
“Insyaallah di sekolah ada sistematis untuk mencegah. Kami menekankan kepada pihak sekolah, apabila ada anak yang terindikasi sakit, lebih baik tidak sekolah,” ujarnya.
Orang tua siswa, juga di meminta untuk pro aktif membantu anak-anaknya untuk tetap sekolah. Orang tua, kata dia, memiliki hak untuk menyekolahkan anaknya secara daring.
“Tidak ada paksaan di PTM terbatas ini. Kebijakan pak Wali Kota juga, siapapun orang tua yang ingin anaknya sekolah daring, silakan. Artinya, kalau orang tua inginnya sekolah tatap muka memang. Karena itu akan berpengaruh terhadap anak-anak untuk lebih mudah menyerap pelajaran,” imbuhnya.
Berada di tengah masa pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya ini, Deni meminta masyarakat agar tidak panik dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Tetapi juga tetap harus waspada, karena penularan virus masih terus terjadi.
Penulis : Or
Editor : Redaksi 02