Lensaborneo.com- Anggota DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti angka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda yang sangat tinggi.
Menurut Politisi Gerindra tersebut, tekanan hidup yang semakin tinggi dapat memicu frustrasi di kalangan orang tua.
“Anak-anak sering kali menjadi sasaran pelampiasan kemarahan dan stres,” ujar Deni, belum lama ini.
Lanjutnya, kondisi ekonomi dan sosial yang berat dapat menjadi pemicu utama kekerasan dalam keluarga. Orang tua yang merasa tertekan secara finansial atau emosional mungkin kehilangan kendali dan, dalam keadaan seperti itu, anak-anak menjadi korban yang paling rentan.
Untuk mencegah kekerasan ini, Deni menghimbau masyarakat agar lebih serius dalam mempersiapkan pernikahan melalui bimbingan pranikah dan konseling.
“Bimbingan pranikah dan adanya lembaga konseling adalah kunci untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam keluarga,” tegasnya.
Ia percaya bahwa pemahaman yang lebih baik tentang dinamika rumah tangga dan pengelolaan emosi dapat membantu pasangan menghindari konflik yang berujung pada kekerasan.
Deni mencatat bahwa banyak pernikahan saat ini didasarkan hanya pada cinta tanpa mempertimbangkan tantangan yang mungkin dihadapi setelah menikah.
“Banyak pernikahan yang hanya didasarkan pada cinta, tanpa mempertimbangkan berbagai masalah yang mungkin dihadapi setelah menikah,” jelas Deni.
Ia menekankan bahwa cinta saja tidak cukup untuk menghadapi realitas hidup berkeluarga. Pasangan harus siap menghadapi tantangan bersama, dan bimbingan pranikah bisa memberikan mereka alat dan strategi untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul.
Sebagai politikus dari Partai Gerindra, Deni menegaskan pentingnya upaya kolektif untuk mengurangi angka kekerasan dalam rumah tangga dan terhadap anak di Samarinda.
“Kami berharap dengan adanya upaya bersama dari pemerintah, lembaga masyarakat, dan individu, kasus kekerasan dalam rumah tangga, baik terhadap anak maupun perempuan, dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan,” katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak, sebab lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan sangat penting untuk perkembangan anak-anak.
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai hak-hak anak dan pentingnya perlindungan anak. Pemahaman dan kesadaran yang lebih baik di kalangan masyarakat dapat membantu mencegah terjadinya kekerasan dan memastikan bahwa anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan mendukung.
“Melalui bimbingan pranikah yang baik, konseling yang efektif, dan kerja sama semua pihak, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih aman untuk generasi mendatang,” tandasnya. (Liz/adv)