Samarinda,Lensaborneo.id – Berangkat dari kerisauan masyarakat mengenai komunikasi publik dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang belum berjalan dengan baik dan efisien, menjadi alasan awal pembentukan dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) itu sendiri.
KIM Provinsi Kalimantan Timur merupakan forum pertama yang terbentuk di masa pandemi di Kalimantan. Secara Nasional Kaltim masuk Provinsi Ke 7 (tujuh) dari 34 Provinsi se-Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Sekjen Forum Komunikasi KIM Nusantara Bobbin Nila Prasanta Yudha atau yang lebih akrab disapa Cak Boni pada acara Ngopi Sore. Kamis (23/9/2021).
Usai dilantik menjadi Ketua Kelompok Informasi (KIM) Kaltim Arief Kaseng mengatakan banyak PR yang harus dikerjakan bersama anggota.
Salah satu tugas utamanya yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang keberadaan KIM di Kaltim.
“Banyak teman-teman yang bertanya kepada saya apa itu KIM, hal ini menandakan bahwa sebagian masyarakat belum mengetahui,” Ungkap Arif sapaan akrab
Menurutnya KIM adalah mitra pemerintah dalam penyebarluasan, sosialisasi dan diseminasi informasi pembangunan kepada masyarakat.
KIM berfungsi sebagai mediator komunikasi terhadap informasi pembangunan secara timbal balik dan berkesinambungan, serta menjadi forum media dalam pelayanan komunikasi dan informasi Pemerintah.
“Apalagi kita ketahui Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara, untuk itu kita tidak ingin dengan keberadaan KIM nantinya masyarakat tidak hanya menjadi penonton tetapi menjadi pelaku,” harapnya.
Lanjutnya, melalui KIM masyarakat diberdayakan guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingannya sendiri dan untuk kepentingan Pemerintah dalam melanjutkan informasi pembangunan agar tidak terjadi kesenjangan informasi.
“Insyallah dengan semangat dan kekompakan yang ada, pekerjaan akan terselesaikan dengan baik,” tegasnya.
Dia pun mengimbau agar seluruh Kabupaten/Kota se-Kaltim segera membentuk KIM di daerahnya masing-masing.
Dikatakan Cak Boni KIM Nusantara akan mendorong menginisiasi terbentuknya keberadaan forum KIM tidak hanya di Provinsi Kaltim, namun juga di 34 Propinsi se Indonesia. Pemilihan kata “Nusantara” sendiri pada KIM Nusantara pun bukan tanpa arti. Kata Nusantara merupakan Indonesia yang telah ada pada zaman Majapahit. Dengan begitu kita akan terus tetap menjaga semangat dari Majapahit dalam menyatukan Nusantara.
“Harapannya selain informasi yang ada dipusat turun ke Provinsi lanjut ke kabupaten/kota, kecamatan hingga sampai ke desa, sehingga desiminasi informasi berjalan lancar. Juga tidak ada lagi ungkapan bahwa KIM tidak ada anggaran operasional, tidak mandiri dan berdaya, itu salah besar. Semoga kedepannya lebih dilancarkan, Aamiin,” harapnya.
“Target pada waktu dekat segara bersilahturahmi dengan Gubernur Kaltim (Isran Noor) dan jajarannya untuk memperkenalkan KIM dan juga memaparkan tugas-tugas pokok yang menjadi program kerja ke beliau (Gubernur Kaltim). Kemudian, Tahun depan 2022 Insya Allah 6 (enam) dari 10 Kabupaten/Kota akan dibentuk. Memperkenalkan yang wilayah seperti Kota Bontang, bahkan yang hingga ke Kabupaten Mahakamm Ulu (Mahulu). Juga tetap harus memperkenalkan KIM Ke masyarakat khususnya di Kota Samarinda dan sekitarnya yang mati suri, pungkasnya. ( Or/Pr)
Sumber : Rilis KIM Kaltim
Editor : Ony