Lensa,borneo.com.Samarinda– Mengawali tahun 2022, sesuai arahan Gubernur Provinsi Kaltim dan Tim Gubernur Untuk Perngawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3), walaupun kewenangan untuk telekomunikasi ini sudah ditarik ke Pemerintah Pusat beberapa tahun ini, Pemprov Kaltim melalui Diskominfo akan membantu dan memfasilitasi desa-desa yang masih belum ada akses internet termasuk memfasilitasi daerah blankspot,
“Ditahun anggaran 2022 ini kami sudah siapkan anggaran untuk membuka akses internet, lnsyaAllah di 40 Desa sebagai pilot project dengan menarik kabel FO ke satu titik fasilitas pelayan publik di desa tersebut. Setelah akses didapat tentu saja masyarakat secara mandiri sudah dapat pula mengajukan diri untuk memasang, pula di rumahnya masing-masing dengan mudah dan murah” Ungkap Kadis Kominfo Kaltim Muhammad Faisal.
Kata Faisal Untuk yang memang tidak memungkinkan secara geografis terlewati oleh kabel FO maka akan memanfaatkan VSat atau via satelit nantinya,
“Melalui VSat memang untuk jangka pendek saja mengatasi, sementara karena memang melalui ini sinyal kurang kuat dan biaya agak mahal. Program pemerintah pusat ada pula bantuan untuk Daerah 3T dan Non 3T dengan pola seperti ini, sedang kami sinkronkan supaya tidak tumpang tindih” lanjutnya serius.
lntinya tahun depan bisa bergerak karena sudah di dukung penganggaran di APBD 2022, sedangkan untuk daerah blankspot kami terus aktif untuk memfasilitasi dengan provider seluler yang ada untuk bisa segera mengatasi hal ini,
“Termasuk kita menggugah beberapa perusahaan besar untuk membantu melalui CSR pembangunan tower BTS, kemarin Ketika kunjungan Gubernur ke perusahaan Gunung Bayan telah pula disampaikan bantuan pembangunan 6 tower BTS, tentu saja kami sangat mengapresiasi hal ini, karena sangat dibutuhkan masyarakat” ucap Faisal.
Sumber : Rilis Kominfo
Editor : Ony