Editor : Ony
Samarinda,Lensaborneo.id–Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispan TPH) Provinsi Kalimantan Timur terus melakukan inovasi baru untuk memacu peningkatan dan pengembangan produksi berbagai komoditi hasil perkebunan dan pertanian di Kaltim. Salah satunya yaitu “menggemukkan” produksi komoditi pisang.
Hal ini disampaikan oleh Kadis Pangan TPH Kaltim Ir. Siti Fafarisyah Yana, M.Si. melalui Erry Eriadi, Kabid produksi Hortikultura, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kaltim. di dampingi oleh kepala seksi pengembangan produksi Hortikultura Dina, pada Senin, ( 19/042021 ).
Menurutnya, pengembangan komoditi pisang sangat bagus dan potensial dilakukan di Kaltim. Bahkan untuk komoditi pisang kepok Gerecek, tumbuh subur di Kabupaten Kutai Timur, dengan luas lahan perkebunan pisang 75 hektar. Produksi pisang kepok Gerecek di daerah tersebut sudah dimulai sejak awal tahun 2021 lalu.
“Kita beri bantuan berupa benih sebanyak 27.000 polibag, herbisida sebanyak 385 liter dan kapur pertanian sebanyak 80 kilogram,” terangnya.
Erry Eriadi, mengungkap, untuk provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Timur menjadi sentra terbesar komoditi pisang. Tak main-main, pada tahun 2019 silam, daerah tersebut mampu memproduksi hasil tanaman pisang sebanyak 47.452 ton. Jumlah produksi itu terus meningkat dari tahun ke tahun.
Namun dari secara keseluruhan di Kaltim, tahun 2020 lalu, produksi pisang di Kaltim mengalami penurunan, dengan produksi sekitar 89.861 ton.
Sementara di tahun 2019 produksi pisang mencapai 103.888 ton. Artinya angka produksi pisang di tahun 2020 berkurang sebanyak 14.027 ton.
“Tahun 2020 meningkat 49.559 ton,” katanya.
Terkait dengan luas perkebunan tanaman pisang di Kaltim pada tahun 2019 mencapai 143.805 rumpun. Sedang tahun 2020, lahan tanam meningkat tajam menjadi 579.415 rumpun.
Tingginya produksi pisang di Kaltim, menjadikan Kaltim mampu menjadi salah satu provinsi yang dapat mengekspor komoditi tanaman jenis ini, tentunya juga menjadi produsen besar yang mampu mengirim hasil komoditinya ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Ekspor pisang kita ke Malaysia mencapai 320 ton. Selain itu, pengiriman antar provinsi ke Banjarmasin mampu mengirim sebanyak 38 ton, Surabaya 54 ton dan Bali 24 ton,” imbuhnya. Memperhatikan potensi yg begitu besar maka Pengembangan Pisang baik di sektor budidaya maupun produk olahan hasil akan menjadi salah satu program prioritas strategis di Kaltim.( URP )