SANGATTA – Dinas Pariwisata Kutai Timur (Dispar Kutim) menggelar pelatihan Permodalan Wirausaha Ekonomi Kreatif bagi masyarakat yang berasal dari empat kecamatan, yaitu Sangatta Utara, Bengalon, Karangan dan Sangatta Selatan pada Selasa malam (08/11/2022).
Pelatihan , yang di gelar di Hotel Royal Victoria ini, diikuti sebanyak 175 peserta dan dibuka Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman yang diwakilkan kepada Asisten Administrasi Umum (Admum) Setkab Kutim, Jamiatul Khair Daik.
Dalam sambutannya, bupati mengatakan meskipun saat ini ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19 namun sektor ini dinilai memiliki peluang yang sangat besar untuk bangkit kembali memperkuat stabilitas perekonomian masyarakat.
“Kegiatan pelatihan ini juga dapat menjadi salah satu simbol kebangkitan dari ekonomi kreatif di Kutim,” ucap Jamiatul membacakan sambutan tertulis bupati Ardiansyah Sulaiman.
Selain itu, mengingat besarnya kontribusi industri ini terhadap peningkatan perekonomian di tengah masyarakat, bisa menjadi salah satu senjata untuk menggerakan perekonomian karena besarnya permintaan yang ada di pasar.
“Pengembangan ekonomi berbasis bisnis-bisnis kreatif sangat mungkin dan potensial dikembangkan di masyarakat mulai, termasuk dari lingkungan sekolah,” ujarnya.
Dengan pelatihan ini, tambahnya, kiranya semua peserta dapat mengambil semua manfaat secara maksimal. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia juga harus diimbangi dengan semangat dan kemauan untuk maju yang kuat, sehingga dapat mengembangkan kapasitas diri.
“Hingga akhirnya akan mampu berdaya saing di dunia bisnis, apalagi kedepan kita akan segera memasuki era transformasi digital, tetap saling mendukung dan berkompetisi yang sehat dalam memulai dan mengembangkan usaha,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kadispar Nurullah menyatakan, kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ini, diikuti sebanyak 175 peserta yang berasal dari masyarakat di sekitar kawasan hutan yang ada di Sangatta Utara, Karangan, Bengalon dan Sangatta Selatan.
Peserta terdiri dari para guru, pelajar, pelaku usaha pariwisata,Perhimpunan pramuwisata, travel agent, kelompok sadar pariwisata (Pokdarwis), pengelola destinasi wisata serta para penggiat Pariwisata.dengan menghadirkan dua narasumber yang berasal dari universitas Mulawarman.(adv/kominfo/YL)