Samarinda,Lensaborneo.id— Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur melakukan kunjungan study teknis ke balai perikanan budidaya air tawar Mandiangin Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, dalam rangka untuk pengembangan budi daya dan pembenihan ikan lokal air tawar khas Kalimantan Timur yang saat ini hampir punah.
Kerusakan lingkungan pada daerah aliran sungai yang memicu terjadi kekeruhan, pendangkalan dan penyempitan perairan merupakan ancaman yang nyata terhadap kelestarian populasi ikan, khususnya ikan-ikan air tawar di sungai dan danau. Sementara itu, upaya untuk membenihkan dan membudidayakan spesies – spesies lokal hampir tidak pernah dilakukan.
Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim menggelar kegiatan studi teknis dengan menggandeng Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman (FPIK-UNMUL). DKP memiliki potensi finasial untuk mendukung kegiatan, sementara FPIK UNMUL memiliki fasilitas, sumberdaya manusia dan kepakaran. Adapaun kegiatan yang dimaksud adalah pengembangan pembenihan Ikan Lokal Air Tawar Kalimantan Timur (Universitas Mulawarman).
Kunjungan study teknis ke balai perikanan budidaya air tawar Mandiangin Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, yang di lakukan pada tanggal, 8 hingga 10 April 2021 lalu di maksudkan, untuk melihat secara langsung pembudidayakan iklan air tawar, diantaranya pembudidayaan ikan haruan, ikan pepuyu, ikan belida dan ikan jelawat.
“Kita bisa melakukan pembudidayakan ikan-ikan local ini, mulai dari tahap proses persiapan induk, pemisahan hingga tahap pembesaran. Sehingga kita mampu membudidayakan dan pengembangan pembenihan sendiri,” Jelas Kadis Kelautan dan Perikanan Prov Kaltim Riza Indra Riyadi, yang di dampingi oleh Kabid Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan, serta Kasi Perikanan Budidaya saat melakukan kunjungannya ke Mandiangin.
Budidaya ikan lokal yang ada di Mandiangin, dimana terdapat ikan local gabus dan betutu yang ada sejak tahun 1980an telah dikembangkan di daerah Jempang, Muara Muntai dan Kota Bangun, tetapi masih terbatas hanya pada pembesaran.
“ Upaya pembenihan ikan-ikan lokal asli Kalimantan Timur perlu kita dikembangkan dalam rangka untuk mendukung usaha budidaya, dan untuk menjaga kelestarian stoknya di alam,” paparnya.
Kegiatan Studi Teknis di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin juga untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan mengembangkan pembenihan spesies lokal ikan air tawar Kaltim, tepatnya nanti akan di kembangka di UPTD BBI Spapal ( Sentral pembenihan air payau dan air laut ) di Sebulu.
Adapun eberapa spesies ikan lokal yang bisa dipelajari saat kunjungan ke Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin seperti ikan haruan (gabus), ikan papuyu (betok), ikan belida, dan ikan jelawat. Dari persiapan induk, pemijahan, hingga tahap pembesaran. Dimana ikan-ikan local ini nyaris punah. Untuk itu Kata Riza Indra Riyadi DKP akan melakukan pengembangan budidaya ikan-ikan tersebut, sementara kerja sama yang di terima oleh DKP dengan BPBAT, mereka akan mengirinkan tenaga teknis dalam pembenihan dan pengembangan Ikan local tersebut. ( URP ).
Sumber : DKP Prov Kaltim
Editor : Redaksi 02