Lensaborneo.com- Dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Samarinda, volume sampah yang dihasilkan juga meningkat. Data BPS menunjukkan adanya kenaikan sebesar 17.118 meter kubik sampah dibandingkan tahun 2022.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Anhar, menekankan perlunya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan seiring dengan bertambahnya populasi.
Anhar mencatat perubahan dalam pola aktivitas masyarakat Samarinda. Dimana aktivitas masyarakat saat ini cenderung telah berubah.
“Saya pikir, pola hidup masyarakat telah berubah, yang dulunya banyak beraktivitas di rumah kini lebih sering menghabiskan waktu di mall-mall,” tuturnya, beberapa waktu lalu.
Perubahan ini dianggap berkontribusi pada peningkatan produksi sampah di kota. Untuk mengatasi masalah ini, Anhar menekankan pentingnya mengetahui sumber-sumber sampah.
“Sampah ini berasal darimana? Berapa persen dari mall, dari warung, dan dari rumah tangga? Pemisahan sampah harus jelas,” katanya.
Ia percaya bahwa dengan pendataan yang rinci mengenai produksi sampah, penanganannya akan lebih efektif. Anhar juga menyarankan adanya inovasi-inovasi baru dalam penanganan sampah dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah.
Anhar memandang bahwa tidak sulit untuk melakukan terobosan baru, dimana penanganan sampah bisa lebih mudah jika masyarakat mengubah perilaku dan cara berpikir dalam mengelola sampah dengan baik.
Dengan memahami asal usul sampah dan mengembangkan strategi baru, Anhar berharap masalah sampah di Kota Samarinda dapat ditangani dengan lebih efektif.
“Menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh warga,” tandasnya.(Liz/adv)