Lensaborneo.com, Samarinda — Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Fahruddin berharap pemerintah pusat dapat melakukan peninjauan ulang terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ditemui saat menghadiri kegiatan Gelar Pangan Murah Tahun 2022 yang dilaksanakan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Basuki Rahmat, pada Selasa, (4/10/2022).
Fahruddin menyampaikan, munculnya kekhawatiran ketersediaan pangan memberikan dampak pada tingginya inflasi suatu daerah. Salah satu faktor terjadinya inflasi dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
“Kenaikan BBM juga mengakibatkan kenaikan bahan di sektor lain, dan menjadi beban masyarakat dan berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat” ucapnya.
Fahruddin menambahkan, ketahanan pangan menjadi bagian penting dalam penyeimbang kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan. Sehingga kegiatan Gelar Pangan Murah Tahun 2022 diharapkan dapat menjadi bagian stabilitas harga dan pasokan pangan yang cukup bagi masyarakat.
Kegiatan Pangan murah dilaksanakan sejak tanggal 4-6 Oktober 2022 dan diikuti oleh 52 Mitra yang ikut berpartisipasi dalam upaya pemenuhan pangan yang bergizi dan higienis.
“Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Kaltim, dengan adanya kegiatan pasar murah dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dengan biaya terjangkau,” sambungnya.
Fahruddin mengatakan dunia baru pulih akibat covid-19, sehingga kondisi ekonomi belum sepenuhnya stabil. Sehingga pemerintah diharapkan dapat melakukan peninjauan ulang kenaikan BBM.
“Pemerintah seharusnya dapat mempertimbangkan terlebih dahulu dengan melihat dulu kondisi ekonomi saat ini,” sambungnya.
Fahruddin juga berharap pemerintah pusat dapat mengkondisikan kenaikan harga BBM. Karena dengan kenaikan BBM dapat meningkatkan inflasi daerah.
“Dengan kenaikan BBM maka harga barang akan ikut naik,” ucapnya.
Fahruddin menambahkan, dengan terlaksananya kegiatan gelar pangan murah dapat memasok bahan pangan yang cukup bagi masyarakat khususnya kota samarinda untuk membeli dan mendapatkan pangan murah dengan kualitas terbaik.
Ditemui pada kegiatan yang sama, Kepala DPTPH Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana menyampaikan kegiatan pangan murah tidak hanya digelar di ibu kota provinsi kaltim saja, namun juga di seluruh kabupaten/kota.
“Kami tidak melakukan seremonial secara khusus, namun bila ada informasi peningkatan harga yang melebihi 10 hingga 20 persen maka akan distabilisasi harga pangan,” Ucapnya
Siti Farisyah Yana juga menambahkan, kegiatan pangan murah yang dilaksanakan tetap mengutamakan ketersediaan pangan yang ada di wilayah lokal. Apabila masih kurang maka akan didatangkan dari luar dengan subsidi angkut.
“Pada tahun 2022 Kaltim berhasil menurunkan inflasi kurang dari 5 persen. Sehingga mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,” ucapnya.(Ria/YL/adv/dprdsamarinda)