SANGATTA – Upaya gelaran pasar murah yang dilaksanakan serentak untuk menekan angka inflasi, dinilai anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat.
“Kalau pasar murah kan hanya sesekali, namun kalau proses distribusi kan bisa berkali-kali dan ini kan bisnis, dan kalau mau distribusinya lancar, dipastikan tidak akan ada gejolak harga,” ucap Faizal pada Rabu (09/11/2022).
Selain itu, intervensi pemerintah kabupaten dalam memastikan distribusi serta kestabilan harga bahan pokok bagi masyarakat juga penting untuk dilakukan.
Menurut Faizal, perlu adanya perhatian secara khusus, mengingat wilayah Kutim yang memiliki kondisi infrastruktur jalan yang berbeda di setiap kecamatan yang ada.
Seperti diketahui, pemerintah melaksanakan kegiatan pasar murah sebagai salah satu bentuk respon dalam penanggulangan inflasi daerah dan kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Kaltim.
Dan di setiap daerah di minta untuk mengalokasikan anggaran sebesar 2 persen yang bersumber dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) pada APBD 2022.
Pemkab Kutim menggelontorkan anggaran sekitar Rp 32 miliar dan diberikan paket sembako kepada masyarakat dengan jumlah 54.720 warga yang terdampak di 18 Kecamatan.
“Termasuk biaya bahan bakar yang juga perlu dihitung oleh distributor, kalau bisa pemerintah juga ikut intervensi agar kestabilan harga bisa menjangkau ke semua kecamatan, terutama persediaan bahan pokok,” ujarnya.(adv/dprdkutim)