Lensaborneo.com, Samarinda — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Camping Keberagaman selama dua hari yang diikuti oleh peserta guru agama dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, bertempat di lapangan PSBB MAN 2 Samarinda, Rabu (15/3/23).
Kegiatan yang diselenggarakan FKPT Kaltim merupakan program kerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sejak tanggal 15-16 Maret 2023 dengan tujuan deteksi dini pencegahan paham radikal-terorisme.
Ketua FKPT Kaltim Ahmad Jubaidi saat membuka kegiatan ini mengatakan camping keberagaman para guru lintas agama ini diharapkan menjadi kampanye perdamaian beragama dan menangkal paham radikal-terorisme.
“Dasar pelaksanaan kerangka kerja FKPT agar kita berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama serta mengkampanyekan moderasi beragama,” ucapnya.
Dengan tema “Berkolaborasi Untuk Damai Beragama Di Sekolah” para peserta yang berjumlah 90 orang guru ini akan menginap selama satu malam. Sejak pembukaan pada siang hari, peserta telah mendapatkan berbagai materi.
Ahmad Jubaidi mengatakan penyelenggaraan kegiatan ini sebagai kerangka kerja FKPT untuk saling berkolaborasi mengkampanyekan moderasi beragama di lingkup pendidikan, khususnya untuk para guru agama di sekolah.
Selain itu juga ditambahkan kegiatan ini untuk mendukung program materi bahan ajar di sekolah dengan memadukan implementasi sesama guru lewat kegiatan keberagaman ini.
“Pelajaran keberagaman beragama yang ada sudah mencukupi. Namun lewat kegiatan camping keberagaman ini lebih memadukan implementasi sesama guru. Harapannya, para guru bisa meneteskan ilmunya kepada muridnya agar terhindar dari paparan radikalisme-terorisme,” ungkapnya.
Selain paparan dalam ruangan, para guru juga akan mendapatkan renungan malam dengan acara api unggun dan diwajibkan untuk membuat video bahan ajar keberagaman beragama dan kontra narasi radikalisme lewat aplikasi Tik Tok.
“Video bahan ajar yang dibuat terkait dengan keberagaman beragama ditujukan untuk mewariskan nilai-nilai saling menghormati dan toleransi pada setiap anak didiknya,” ujarnya.(Jeng/adv)