Kukar.Lensaborneo.com — Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, makin serius dalam menangani masalah stunting. Hal ini terlihat dari pelaksanaan Rembug Stunting yang digelar di Balai Pertemuan Desa pada Rabu (28/5/2025), melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Kegiatan ini menjadi forum bersama untuk menyatukan langkah konkret dalam pencegahan stunting di desa.
Acara ini diikuti oleh kader kesehatan, tenaga medis dari Puskesmas Sungai Mariam, perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, serta ibu hamil dan ibu balita.
Kepala Desa Sidomulyo, Agus Haryanto, menegaskan bahwa stunting adalah masalah serius yang harus ditangani secara kolaboratif.
“Pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah atau petugas kesehatan, tapi tanggung jawab semua warga,” katanya di hadapan peserta.
Ia juga mengingatkan bahwa perhatian terhadap 1.000 hari pertama kehidupan anak sangat menentukan kualitas generasi mendatang.
“Kalau sejak masa kehamilan sudah diperhatikan, maka kita bisa mencegah dampak jangka panjang stunting,” tambahnya.
Dalam rembug ini, peserta aktif berbagi pengalaman dan tantangan di lapangan, termasuk kurangnya pemahaman masyarakat soal pentingnya gizi dan sanitasi.
“Masih banyak warga yang belum sadar betapa pentingnya gizi seimbang untuk pertumbuhan anak,” ujar salah satu kader Posyandu.
Pemerintah desa memaparkan kondisi terkini stunting di wilayah mereka dan berbagai program yang dirancang, mulai dari pemberian makanan tambahan hingga peningkatan sanitasi.
Kasi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Anggana yang hadir dalam acara itu mengapresiasi semangat Desa Sidomulyo dalam menggerakkan seluruh elemen desa.
“Kegiatan ini sangat positif karena melibatkan warga langsung dalam pencegahan stunting,” ujarnya.
Rembug ini menghasilkan berbagai kesepakatan aksi yang akan diterapkan, baik di tingkat rumah tangga maupun komunitas desa.
“Kami tidak ingin ini hanya acara formalitas. Yang lebih penting adalah tindak lanjutnya di lapangan,” tutup Agus Haryanto.
Dengan semangat gotong royong yang kuat, Desa Sidomulyo optimistis mampu menurunkan angka stunting dan menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. (Adv/Kominfokukar)