Gerakkan Ekonomi Kreatif Lewat Kekraf Kecamatan, Kukar Bangun Ekosistem Baru

Kukar.Lensaborneo.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis komunitas dengan menggerakkan peran aktif Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) di tingkat kecamatan.

Langkah strategis ini diinisiasi oleh Dinas Pariwisata (Dispar Kukar) untuk menggali potensi seni, budaya, dan produk lokal yang tersebar di berbagai wilayah Kukar, agar mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah.

Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menuturkan bahwa pendekatan pembinaan di tingkat kecamatan dinilai lebih efektif karena lebih dekat dengan akar budaya dan kebutuhan masyarakat.

“Kekuatan ekonomi kreatif ada di tingkat lokal. Kami dorong Kekraf Kecamatan agar lebih mandiri dan mampu mengembangkan potensi khas masing-masing wilayah,” kata Zikri.

Saat ini, 10 Kekraf Kecamatan telah terbentuk dan aktif menjalankan berbagai program inovatif. Salah satu yang cukup menonjol adalah Kekraf Loa Janan yang menggelar pertunjukan seni rakyat bertajuk Tau-Tau Ada Panggung, menarik antusiasme besar dari masyarakat.

“Muara Jawa juga sangat kreatif. Mereka memanfaatkan podcast untuk mengangkat cerita UMKM, potensi wisata, serta kekayaan budaya setempat,” tambah Zikri.

Menurutnya, Dispar Kukar tidak hanya berfokus pada pembentukan organisasi Kekraf, tetapi juga aktif dalam memberikan pendampingan, pelatihan, serta fasilitasi berbagai kegiatan kreatif.

Akhir Mei 2025, dua event besar akan menjadi ajang pembuktian sinergi antara dinas dan pelaku kreatif kecamatan.

“Kami punya Handil Kustik Fest di Muara Jawa pada 30–31 Mei 2025, dan panggung seni di Loa Janan pada 31 Mei 2025. Ini ruang penting bagi pelaku kreatif untuk berekspresi sekaligus membuka peluang usaha,” jelas Zikri.

Selain itu, event-event ini juga diharapkan bisa menjadi ajang promosi identitas lokal yang kuat melalui medium seni yang lebih segar dan adaptif.

“Ini bukan sekadar hiburan, tapi penguatan identitas lokal dan dorongan nyata bagi pelaku UMKM seni dan budaya,” tegasnya.

Zikri menjelaskan bahwa program penguatan Kekraf di kecamatan sejalan dengan arahan Bupati Kukar yang menginginkan pembangunan ekonomi kreatif yang lebih merata di seluruh wilayah, tidak hanya terfokus di ibu kota kabupaten.

“Kami ingin masyarakat menjadi pelaku aktif, bukan sekadar penonton. Kekraf harus menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di daerah,” tegasnya.

Lebih jauh, ia memastikan bahwa peran Dispar Kukar tidak sekadar sebagai pembina, melainkan mitra strategis bagi pengembangan ekosistem kreatif yang produktif dan berkelanjutan.

“Lewat pelatihan, fasilitasi event, dan promosi, kami ingin membangun kekuatan ekonomi kreatif yang tidak sebatas euforia, tapi betul-betul berdampak bagi perekonomian masyarakat,” pungkas Zikri. (Adv/Kominfokukar)