Lensaborneo.com, Samarinda –– Mengangkat ciri khas suku Dayak, serta konstruksi bangunan menyerupai rumah adat lamin dengan tinggi sekitar 3 meter, Gereja Katolik Stasi Santo Gabriel, Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur telah diresmikan pada Senin (10/10/2022).
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap bangunan Gereja Katolik Stasi Santo Gabriel, yang sangat luar biasa dan akan menjadi kebanggaan warga Samarinda.
“Hadirnya gereja ini sangat spektakuler, bukan kebanggaan umat Katolik, tapi kebanggaan Samarinda, kebanggaan Kalimantan Timur bahkan bisa jadi suatu hari akan jadi kebanggaan Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan kedepannya pihak Pemkot Samarinda akan turut membantu meningkatkan branding dari Gereja Katolik Stasi Santo Gabriel ini. Ia juga meminta kepada seluruh umat beragama di Kota Samarinda agar saling mempersatukan satu sama lain.
“Agama tak boleh jadi alasan untuk kita saling membenci, tak boleh jadi alasan untuk saling tidak menghormati. Agama jadi pemersatu kebhinekaan, apapun suku bangsa, apapun harus berangkat dari umat agama. Kita ikrarkan agama selain jadi alat pemersatu, juga menjadi faktor utama keberhasilan pembangunan berbagai sektor di Kota Samarinda,” tegasnya.
Seluruh pembangunan yang ada di Kota Samarinda, sambung Andi Harun harus dapat menjadi sarana ibadah yang bermuara kepada indikator kedamaian dan keharmonisan.
“Semua agama tenang damai dalam suasana berbagai agama di tengah kehidupan bangsa kita. Isu fanatisme agama tak hanya memecah belah persatuan. Isu fanatisme agama akan menggoyahkan nasionalisme kita. Tapi tak boleh menghambat pembangunan sarana ibadah bagi agama lain,” ujarnya.(Lisa/YL/adv/kominfosamarinda)