Lensaborneo.id, Samarinda – Sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan, Pemprov Kaltim menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk melaksanakan misi kemanusiaan, dengan mengirim tim peduli bencana ke Sulawesi Barat.
Gubernur Kaltim Isran Noor secara langsung melepas keberangkatan tim peduli bencana Sulawesi Barat (Sulbar) dari halaman Kantor Gubernur Kaltim, pada Jumat pagi (5/2/2021).
Dalam sambutannya, Gubernur Isran Noor mengatakan, pemberangkatan tim peduli bencana ini adalah yang kedua kalinya, setelah beberapa waktu lalu Pemprov Kaltim bersama dengan Tagana Kaltim memberangkatkan tim peduli bencana ke Kalimantan Selatan, sebagai bentuk kepedulian dan misi kemanusiaan.
“Kita bersama-sama hari ini dalam rangka pelepasan tim peduli kemanusiaan ke Sulbar. Walaupun versi di Sulbar ini sudah lama terjadi bencana, tapi kemarin masih terjadi gempa-gempa susulan dalam skala kecil,” ujarnya.
Gubernur mengingatkan agar seluruh tim yang diberangkatkan ke Sulbar ini tetap waspada, walaupun misinya untuk membantu korban bencana. Namun ia menekankan bahwa, keselamatan diri jauh lebih penting.
“Waspada. Ini tim jangan lengah, walau sudah tidak lagi gempa, tapi ternyata masih ada gempa. Jadi penting menyelamatkan diri sendiri adalah hal yang wajib, di samping juga membantu kepada masyarakat yang kita memang tuju, untuk memberikan kepedulian bersama. Jadi kewaspadaan tetap dijaga,” pesan mantan Bupati Kutim ini.
Selain itu, Gubernur Isran Noor juga meminta agar seluruh tim terus mematuhi protokol kesehatan. Terlebih Kaltim menjadi daerah tertinggi kasus penularan COVID-19. Sehingga ia meminta kepada tim untuk dapat meyakinkan korban bahwa bukan menjadi sumber penularan.
“Penting juga jaga kesehatan dengan baik. Laksanakan kebersihan, jaga jarak dari berbagai macam yang menyebabkan kemungkinan tertularnya COVID-19 di tim, atau kepada yang lain di lingkungannya. Ini jadi pertimbangan. Karena Kaltim termasuk rengking papan atas. Jadi datang ke Sulbar itu jadi perhatian khusus masyarakat di sana,” katanya.
“Oleh sebab itu, bagaimana meyakinkan mereka. Dan ini para dokter utamanya yang memang punya kapasitas dalam hal terkait. Ini harus disadari oleh tim kalau suatu saat ini ada. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi di sana,” harapnya.
Jumlah tim peduli bencana Sulbar yang diberangkatkan kali ini sebanyak 20 orang yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda dan RSUD AW Sjahranie Samarinda. Mereka adalah tenaga-tenaga yang memiliki keahlian dan kemampuan di bidang penanganan medis dan kebencanaan. Fokus lokasi penempatan tim yaitu di daerah Mamuju selama 7 hingga 8 hari kedepan.
Turut hadir pada acara pelepasan tim peduli bencana Sulbar tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim HM Sa’bani, Asisten I Pemprov Kaltim HM Jauhar Effendi, Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda dr David Hariadi Masjhoer, Rektor Universitas Mulawarman Samarinda Profesor Dr. H Masjaya.