
Penulis : Nina
Editor : Redaksi
SAMARINDA,Lensaborneo.id – Kemitraan (Partnership For Govemance Reform) bekerjasama dengan sejumlah lembaga melakukan studi yang berjudul Meneropong Bangunan Hijau di Indonesia: Kesenjangan dalam Perencanaan Nasional dan Daerah. Sejumlah lembaga yang terlibat dalam studi ini adalah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Transformasi untuk Keadilan Indonesia, Kaoem Telapak, Madani Berkelanjutan, Auriga Nusantara serta Universitas Negeri Kaltim dan Univeraitas Negeri Jambi.
Kegiatan studi tersebut dihadiri oleh Menejer Proyek Kemitraan Abimanyu Sasongko Aji, Wakil Dekan Bid Akademik Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Irawan Wijaya Kusuma, dan sejumlah organisasi masyarakat sipil pemerhati lingkungan, kegiatan di gelar di kota Samarinda Midtown Hotel Jl KH. Hasan Basri No 58, Kamis (19/12/2019).
Manager Kampanye Pangan, Air dan Ekosistem Esensial Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional, Wahyu A Perdana sebagai perwakilan dari koalisi mengatakan, pembangunan hijau memiliki urgensi penting dengan keadaan indonesia saat ini.
“Hal terpenting dalam konteks pembangunan hijau ialah menghitung daya dukung dan daya tampung lingkungan, yang pada akhirnya mempertimbangkan resiko bencana jangka panjang. Dalam konteks kaltim yang sudah over-eksploitasi oleh industri ekstraktif. Maka pembangunan hijau menjadi penting sebagai bagian krusial perencanaan pembangunan yang tidak terpisahkan,” kata Wahyu
Menurut manajer proyek Kemitraan Abimanyu Sasongko Aji, prioritas kabinet Presiden Joko Widodo diperiode ke dua adalah mengubah ekonomi berbasis sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis industri. Namun menurutnya, tak bisa dipungkiri, survei sosial ekonomi nasional 2016, menunjukkan lapangan pekerjaan yang berbasis lahan dan sumber daya alam memcapai 40%, dan lapangan pekerjaan dari ekonomi berbasis industri hanya mencapai 8%
Aji menjelaskan bahwa tren akselerasi indeks pembangunan manusia ( IPM) juga mengkonfirmasi bahwa transportasi perekonomian di kaltim, berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.***