Kamis, Juni 19, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Harga Cabai Bergejolak karena Didatangkan dari Luar Daerah

22/06/2022
in Berita Daerah, Kominfo Kaltim, Kota Samarinda, Pemprov Kaltim
Harga Cabai Bergejolak karena Didatangkan dari Luar Daerah

Lensaborneo.com, Samarinda — Harga cabai dalam beberapa bulan ini, kembali mengalami kenaikan harga, dan  tentu saja hal ini seperti biasa dikeluhkan oleh sebagian ibu rumah tangga yang memang penikmat cabai. Tentu hal ini membuat masyarakat terkejut dengan harga yang tinggi. Karena komoditas cabe merupakan hal yang penting mengingat kebanyakan menu makanan di Indonesia menggunakan cabe.

Di beberapa pasar  tradisional harga cabai naik, yang biasanya Rp 30 ribu/ kilogramnya, naik mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Ditambah menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, biasanya kebutuhan masyarakat terhadap cabai akan semakin meningkat.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana melalui Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Pangan  Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim,  Diyah Adiyati Yahya kepada media ini, pada Senin (20/6/2022).

Dijelaskannya, musim yang tidak menentu juga memicu harga cabai. Saat musim dengan gelombang laut tinggi, membuat pasokan cabai yang didatangkan dari luar Kaltim seperti Surabaya dan Sulawesi menjadi terhambat, dan terjadi kekosongan stok barang.

“Kaltim sendiri masih mengambil cabai dari luar daerah. Salah satu penyebabnya adalah cuaca , karena saat gelombang besar pasokan cabe yang masuk juga menjadi terhambat, sehingga terjadi kekosongan ketersediaan cabai di Kaltim, sehingga harga cabai menjadi mahal,” ungkapnya.

Untuk mengisi kekosongan stok cabai,  DPTPH Kaltim gencar mengajak petani di Kaltim untuk menanam cabai paling tidak untuk kebutuhan di daerah saja.

“Petani kita ajak untuk menanam cabai, karena cabai bukan komoditi yang mudah ditanam karena sangat dipengaruhi oleh alam terkadang kalau kita menanam cabai di luar musim, seringkali  di serang hama penyakit, sehingga produksi cabai  tidak terlalu bagus,” jelasnya lagi.

Pihaknya juga  rutin  melakukan kegiatan penyuluhan  untuk rumah tangga,untuk dapat menanam sendiri cabai di pekarangan rumah. Paling tidak masyarakat tidak terlalu bergantung pada cabai di pasar jika ingin memasak untuk rumah tangga.

“Kita minta ke setiap  rumah tangga untuk menanam cabai, paling tidak untuk memenuhi kebutuhan sendiri dengan  mendekatkan pasar ke rumah tangga  dan ini salah satu upaya untuk mengantisipasi ketika harga cabai melambung,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Diyah Adiyati Yahya  mengatakan Dinas PPTPH juga telah memiliki  kegiatan P2L atau  pekarangan pangan lestari yang mewajibkan setiap rumah tangga melalui kelompok harus menanam cabai dengan pot atau polybag.  Karena,  kalau sudah mendekati hari-hari besar keagamaan, biasanya harga cabe melonjak tinggi.

“Tetapi kalau kita punya tanaman sendiri di rumah kita bisa ambil dan konsumsi sendiri. Kaltim untuk ketersediaan cabai sesuai dengan kebutuhan memang masih kurang. Jadi selama ini cabai masih didatangkan dari luar daerah yang sangat tergantung dari transportasinya. Jika distribusinya tidak lancar maka harganya naik,” ujar Diyah.(OR/YL/KominfoKaltim)


Berita Terkait

Muhammad Rusiyam Dilantik Jadi Rektor UMKT, Wakil Wali Kota Samarinda Dorong Kolaborasi Lebih Erat

Andi Harun: Air Bersih Adalah Hak Dasar, Kinerja PDAM Harus Ditingkatkan

Tags: DPTPH Kaltim
Share196Tweet123
Previous Post

SKK Migas Pameran Bersama Hasil Industri

Next Post

Gubernur Kaltim Resmi Lantik Empat Pejabat Baru

Next Post
Gubernur Kaltim Resmi Lantik Empat Pejabat Baru

Gubernur Kaltim Resmi Lantik Empat Pejabat Baru

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

828347
Users Today : 229
Users Yesterday : 777
Total Users : 828347
Total views : 4586478
Who's Online : 10

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved