KUTAI TIMUR – Masyarakat kita masih sering termakan isu berita bohong dan kabar bohong, sehingga literasi terhadap masyarakat, terutama pengguna media sosial sangat diperlukan sekali.
Tanggapan tersebut diberikan oleh anggota DPRD Kutim, Hephnie Armansyah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait pencegahan penyebaran hoaks dan langkah yang dapat dilakukan dalam penanganan masalah tersebut di ruang kerjanya, pada Jumat (18/22/2022).
“Berita hoaks ditangkal dengan edukasi secara langsung dan respon cepat serta penanganan optimal dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Respon cepat tersebut yaitu klarifikasi dari pihak yang berwenang dalam hal ini pemerintah setempat. Sehingga berita hoax tidak menyebar lebih luas dan menyesatkan.
Menurutnya, maraknya berita hoaks yang beredar terindikasi lantaran kurangnya sosialisasi literasi tentang informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan dari sisi publikasi.
“Ketika masyarakat mendapatkan sebuah informasi melalui media sosial misalnya, kebiasaan tidak menyaring terlebih dahulu informasi tersebut kebenarannya, langsung diteruskan saja kepada pengguna medsos lainnya.Sehingga edukasi literasi ini sangat penting,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, pencegahan dengan mengedepankan edukasi literasi sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menghindari berita hoaks yang diterima masyarakat.
“Tak jarang, masyarakat menerima informasi lama yang kemudian disebarkan kembali dengan judul atau tema berbeda. Padahal, peristiwanya terjadi di waktu yang telah berlalu,” ujar Hephnie.
Dicontohkannya berita terkait banjir, kebakaran ataupun kejadian lainnya yang ujung-ujungnya meminta donasi terhadap bencana tersebut. (adv/dprdkutim)