Jumat, Juni 20, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Info Harga Pangan Pokok periode Juni 2021. Jumat, 11/06/2021, Komoditas Naik seperti Cabe Pengaruh Untung Rugi Usaha

11/06/2021
in Advertorial, Berita Daerah, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Paser, Kabupaten PPU, Kominfo Kaltim, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kota Samarinda
Info Harga Pangan Pokok periode Juni 2021. Jumat, 11/06/2021, Komoditas Naik seperti Cabe Pengaruh Untung Rugi Usaha

Samarinda,Lensaborneo.id—Walaupun komoditas lainnya tidak bergerak naik, di awal tahun 2021 akan tetapi harga cabe selalu mengalami kenaikan, ditahun 2020 harga cabe sempat naik mencapai Rp 110,000 sampai Rp 100.000 /kilonya di sejumlah daerah, seperti Samarinda, Bontang Berau dan PPU.

Di bandingkan tahun 2020, dimana harga cabe sempat mengalami kenaikan selangit, tetap juga di cari oleh masyarakat. Hingga saat ini harga cabepun belum menunjukan penurunan, apabila ada penurunan harga cabe tidak akan bertahan lama

Bibit awal tanaman Cabe ( foto : Dinas TPH Kaltim )

Kepala dinas Pangan dan Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur, mengatakan, bahwa kenaikan harga cabai sangat tergantung pada musim panen dan musim tanam serta pengaruh iklim dan cuaca. Hal ini di alami oleh para petani cabe.

“ Biasanya harga barang itu naik tergantung banyaknya permintaan, akan tetapi pada cabe ketika merangkak naik, dapat di sebabkan oleh factor lain seperti cuaca, karena naiknya harga cabe sangat tergantung pada musim panen,” Jelas Siti Farisyah Yana.

Ia juga mengatakan bahwa kenaikan harga juga berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Bila dibandingkan dengan harga di daerah konsumen, harga cabai di daerah produsen lebih rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor angkutan.

“Untuk cabe, petani atau masyarakat yang mempunya lahan kosong, di Kaltim telah mengembangkannya dan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam cabe, walaupun tidak dalam skala besar. Ini yang menyebabkan cabe sering kosong di pasaran dan harus dikirim dari provinsi lain,” Ungkapnya.

Sebelumnya harga cabe berkisar Rp 35,000 sampai 45,000 /kg. di akhir tahun 2020 harga cabe merangkak naik, apalagi menjelang hari- hari besar ( Natal, Tahun Baru, Ramdhan dan Idul Fitri ), semua komoditas merangkak naik,

Harga cabe di bulan Mei di perioode ke 4 turun di sekitar harga masih Rp.58, 286 per kilonya. Sementara di bulan Juni periode pertama turun Rp 54,833 per kilonya, sementara di daerah lain seperti Bontang periode Mei 20201, di minggu ke 4 mengalami kenaikan capai 88.571/kilonya, dan periode Juni di minggu petama turun hanya 80/kilonya, di bebrapa daerah di Kaltim bisa menunjukan penurunan secara perlahan, dimana harga caberawit rawit di tiap minggunya menunjukan penurunan secara perlahan

Hal ini di rasakan sala satu pengusaha makanan Samarinda, kenaikan harga cabe sangat berpengaruh, untung ruginya penjualan makanan, akan tetapi ketika ada kenaikan komoditas seperti cabe di siasati oleh mereka dengan mencapur dengan cae kering, atau cabe keriting.

“ Kalau di Tanya soal cabe naik, sangat berpengaruh, apalagi sayakan jualnya bakso yang di makan dengan cabe, tapi saya mensiasatinya, dengan mencapur tomat atau cabe kering yang penting tetap pedes,” Ungkap Nurul pengusaha bakso stengkel yang berada di jalan dahlia Samarinda. Ketika di konfirmasi lensaborneo lewat jaringan selulernya.

Penulis : Or

Editor : Redaksi o2


Berita Terkait

Sinergi MBS dan Blue Sky Group Hadirkan Identitas Kalimantan Timur di Jantung Jakarta

Transportasi Umum Belum Mendukung, DPRD Samarinda Dorong Pemkot Atasi Masalah ini Bersama

Tags: Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura KaltimDiskominfo Kaltim
Share196Tweet123
Previous Post

Muhammad Samsun : Apresiasi Kafilah Kukar. Kembali Jadi Juara Umum MTQ Ke – 42 Tingkat Provinsi,

Next Post

Isran Ingin Bertemu Dengan “ Penanya & Tukang Kritik” di Radio

Next Post
Isran Ingin Bertemu Dengan “ Penanya  & Tukang Kritik” di Radio

Isran Ingin Bertemu Dengan “ Penanya & Tukang Kritik” di Radio

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

828789
Users Today : 671
Users Yesterday : 777
Total Users : 828789
Total views : 4590464
Who's Online : 13

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved