KUTAI TIMUR – Air merupakan sumber kebutuhan Manusia, akan tetapi tidak demikian dengan warga Bengalon, yang saat ini tersendat mendapatkan kebutuan air bersih dari pipa PDAM, di karenakan terjadinya kerusakan dan kebocoran pada pipa induk PDAM Bengalon, sehingga masyarakat menggunakan fasilitas sumur bor.
Hal di katakan oleh Wakil Ketua anggota DPRD Kutim, Komisi C saat melakukan reses di daerah pemilihan (dapil) II, tepatnya di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), belum lama ini. Selasa ( 22/11/2022)
Sumur bor menjadi alternatif bagi masyarakat Bengalon untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih. Namun sayangnya anggaran ataupun pengadaan akan hal tersebut tidak dapat direalisasikan di tahun 2022 ini.
Hal ini menjadi semakin urgent akibat adanya kebocoran pipa induk PDAM Bengalon yang menyebabkan warga semakin terdesak akan adanya air bersih.
“Di anggaran perubahan ini pengalokasian terkait pengadaan sumur bor terkendala, jika tidak dan bisa masuk, mungkin sudah tahun ini aspirasi masyarakat terkait hal itusudah bisa direalisasikan,” ungkapnya
Ketua Fraksi PAN itu, menegaskan usulan masyarakat itu mendesak. Terlebih keberadaan sumur bor menjadi salah satu usulan prioritas bagi masyarakat Bengalon.
Menurutnya, hampir setiap desa mengajukan item tersebut sebagai salah satu infrastruktur dasar yang memang harus dinikmati masyarakat.
Dia menyayangkan dengan ditiadakannya program tersebut. Mengingat, manfaatnya sangat dirasakan masyarakat. Apalagi sebagai salah satu program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Hal itu menjadi solusi untuk saat ini. Apalagi jika PDAM belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu dekat. Karena aliaran air bersih dari PDAM macet. Pipa induknya bocor. Masyarakat selalu bayar tapi air tidak mengalir. Bahkan saya sampai menghadirkan Dirut PDAM ke Bengalon untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat Hanya, karena tidak boleh pengadaan sumur bor, membuat pihak legislatif menjadi serba salah,”paparnya.(Or/Yq/Adv/Dprdkutim )