Lensaborneo.com, Samarinda — Perubahan ekonomi akan terlihat pada saat pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara berlangsung, contohnya akan ada perekrutan tenaga kerja sebanyak 200.000 orang. Hal tersebut dikatakan oleh anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifuddin, pada Senin (6/6/2022).
Menurutnya, Kalimantan Timur dipilih menjadi Ibu Kota Nusantara harapannya akan menaikkan ekonomi masyarakat, memajukan kota dan menjadikan Kaltim dapat bersaing dalam aspek apapun seperti kualitas pendidikan, kualitas air bersih, ketersediaan pangan, kondisi insfrastruktur jalan, dan kualitas SDM Kaltim.
“Mahasiswa sebagai penerus harus mempersiapkan intektual dan modal pembekalan diri, karena jangan sampai nanti kita ribut bahwa tokoh di Kaltim hanya menjadi penonton, ” ucap Syafruddin yang menjadi salah satu pemateri pada Senin (06/06) sore hari ini di Gedung Hub lantai 3 Universitas Mulawarman Samarinda.
Untuk mewujudkan semua itu diperlukan putra putri penerus bangsa tepatnya di pulau Kalimantan dapat berkontribusi dan turut andil dalam pembangunan IKN ini, jangan sampai hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
Syafruddin mengatakan bahwa IKN ini menjadi batu loncatan bagi Kalimantan untuk melakukan perubahan. “Bahwa IKN itu menjadi batu loncatan bagi kita semua, karena hari ini saja ada penerimaan pekerjaan di IKN ini ada 200.000 orang, dan jangan berikan kesempatan bagi pekerja yang datang dari luar” jelasnya
Sebagai mahasiswa seharusnya tidak membuang atau menyia-nyiakan waktu yang ada, gunakan kesempatan ini untuk belajar dan memahami keadaan yang sedang terjadi. Akan banyak saingan dari luar untuk memperebutkan posisi pekerjaan di pembangunan IKN ini
“Seleksi yang ketat, persaingan antara pekerja bersertifikat, berlisensi, dan berpengalaman baik. Jangan sia-siakan waktu untuk belajar” ujar Syafruddin.
Seminar yang bertemakan “Negara Rimba Nusa: Memperkukuh bangunan Zamrud Khatulistiwa mengkaji Urgensi Pembangunan ibu kota baru Presiden Jokowi”. Seminar yang dilaksanakan pada gedung Hub lantai 3 Universitas Mulawarman mengundang beberapa tokoh daerah dan provinsi sebagai pemateri dalam seminar tersebut.
Hadir dalam acara tersebut lima pemateri diantaranya, Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang diwakilkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Muhammad Aswin, anggota Komisi 3 DPRD Kaltim Syafrudin, Ketua DPRD Kota Samarinda Sugiono SE, perwakilan Wali Kota Bontang, Ir. Zulkifli dan Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono.
Muhammad Aswin mengatakan, hanya provinsi atau kota dengan penduduk terbanyak yang akan mendapatkan dana APBD lebih banyak dari pemerintah. Selama ini pulau Jawa menduduki penduduk paling padat di Indonesia. “Dimana yang banyak penduduknya disitu banyak uangnya masuk, oleh karena itu uang Republik Indonesia ini mencapai 54 persen-60 persen masuk ke daerah pulau Jawa,” jelasnya.(NIA/YUL/ADV/KominfoKaltim)