Lensaborneo.com, Samarinda — Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Joni Sinatra Ginting menanggapi persoalan banyaknya Pertamini yang sudah menjamur di Kota Samarinda, namun tidak ada penertiban oleh pemkot.
Setelah harga BBM naik, namun kelangkaan BBM bersubsidi di beberapa titik SPBU di Samarinda masih juga terjadi. Hal tersebut disampaikan Joni Sinatra kepada saat awak media mengkonfirmasi soal Pertamini tersebut,(19/09/22).
Dikatakannya jika Pertamini yang ternyata ilegal, dan tidak memiliki peraturan baik dari Pertamina sendiri atau dari aturan lainnya. Pasalnya, Pertamini bukan dari bagian usaha Pertamina.
Hal tersebut disampaikan oleh Joni Sinatra Ginting yang juga anggota Komisi 1 DPRD Kota Samarinda. Ia mengatakan, jika yang merupakan bentuk legal dari Pertamina adalah Pertashop.
“Soal Pertamini memang jika disesuaikan dengan peraturan Pertamina itu tidak ada yang namanya Pertamini, yang ada itu namanya Pertashop dan itu keluaran dari Pertamina jadi itu yang resmi dan sesuai dengan standar, karna kalau untuk Pertamini ga tau standarnya dari mana,”jelasnya Joni.
Menurut keterangan Joni, Pertamini termasuk ilegal dikarenakan hanya sebatas penggantian botol saja dan berbentuk kotak. Belum lagi mengenai segi keamanannya juga masih belum dilakukan, dari hal tersebut untuk kedepannya akan dibuatkan perda.
“Harus kita buat perda, tapi itu bukan ranah kami kalau dibawah Pertamina, mungkin nanti hubungannya dengan komisi III, untuk upaya dari dewan karena itu ilegal dan sudah menjamur dimana-mana,”ungkapnya.
Sebagai landasan pihak DPRD mengatakan pihaknya berdiri di atas masyarakat. Dari sisi kemanusiaan Joni juga memikirkan nasib dari rakyat kecil dalam menyambung kehidupannya.
“Mereka adalah masyarakat kecil yang mau mengambil meraup keuntungan dari situ untuk kehidupan mereka. Gak mungkin juga kami serta merta mengambil tindakan,”tuturnya.
Kemudian nantinya jika ada pengecualian mungkin nanti ada solusi untuk bagaimana mereka bisa mendapatkan penghasilan dari yang lain.
“Jika ada solusi pendapatan yang lain selain dari Pertamini, kita boleh saja bertindak tapi jika tidak ya kita nggak semena-mena terhadap rakyat. Sehingga kita bisa dikatakan hanya bisa melihat saja belum tersentuh,” ujar politisi Demokrat tersebut.
Joni pun menekankan bahwa pihaknya selalu menimbang-nimbang nasib masyarakat Samarinda kedepannya. “Kami akan menimbang dari sisi kemanusiaan kan tidak segampang dengan apa yang kita sampaikan. Kecuali ada solusi yang tepat untuk bisa dapat menggantikan penghasilan tersebut,” ucapnya.(Rid/YL/adv/dprdsamarinda)