Samarinda,Lensaborneo – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Timur belum bisa teratasi hingga saat ini. Titik api masih menyebar di sebagain besar kabupaten dan kota seperti Berau, Panajam Paser utara, Mahulu, Kutim dan Kukar.
Ditemui oleh Lensaborneo, Bagian Observer BMKG Kota Samarinda Robi menerangkan, asap yang terdampak di samarinda sampai dengan hari ini, ialah asap kiriman dari kota kabupaten tetangga.

“Samarinda ini kan sudah perkotaan, jarang ada hutan nya jadi asap yang datang ini adalah asap kiriman, dari Kukar, Paser juga,” terang nya
“Untuk statusnya, Samarinda belom begitu berbahaya. Dengan jarak pandang masih sekitaran 0,5. Cuma memang masyarakat tetap harus menjaga kondisi. Tetap harus menggunakan masker,” lanjutnya
Diketahui sampai dengan hari ini, operasional bandara APT Pranoto Samarinda masih terkendala Kabut asap, hingga membuat beberapa penerbangan harus di over ke balikpapan
” Disamarinda jarak pandang untuk penerbangan masih 2,5 kilo padahal untuk jarak Visual itu harus 5 kilo. Jadi masih ada hambatan sampai hari ini,” papar Rudi
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor juga sejak Senin (16/9/2019) kemarin memerintahkan tim gabungan dari dinas terkait dibantu TNI/Polri berusaha memadamkan api di beberapa lokasi. Untuk meminimalisir perluasan terbakarnya hutan.
Disampaikan Isran, berdasarkan laporan yang ia terima, kata Isran, titik api di Kaltim tidak sebanyak di provinsi lain di Pulau Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, ataupun Kalimantan Selatan sehingga dampak kabut asap yang ditimbulkan pun belum menunjukkan memburuk atau masih kategori aman.
“Justru lebih banyak kita menerima kiriman asap. Di beberapa kabupaten yang katanya asap menebal mulai menurun. Kemudian, di beberapa daerah justru tidak terlalu tebal,” kata Isran.(Lensa/Ony)