Penulis : Ony
Editor : Redaksi
SAMARINDA,LENSABORNEO.ID– Besarnya desakan dari Masyarakat, dan Organisasi Masyarakat terhadap kasus Hilangnya Balita yang bernama Ahmad Yusuf Ghazali,pada 22 November 2019, di tempat penitipan anak PUAD Jannatul Athafaal jalan AW Syahrani rt 12 no 11 itu, juga di nilai lalai. Dinas Pendidikan Kota Samarinda, mengambil sikap tegas, menutup aktifitas proses pengasuhan dan pembelajaran di TPA Paud Jannatul Athfaal, demikian yang di sampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Usai mendapat kunjungan dari Tim Reaksi cepat Perlindungan Anak Provinsi Kaltim yang di pimpin oleh Rina Zainun dan Tim yang bertempat di ruang rapat kerja Kadis Kota Samarinda Asli Nuryadin, jalan Biola, Kamis ( 26/12/2019 ).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asly Nuryadin, menyambut baik apa yang di lakukan oleh TRC PA, atas kasus yang menimpa seorang balita di Samarinda. Dengan melakukan pengawalan atas kasus hilangnya Ananda Yusuf.
Menurut Asli sedih dan sangat prihatin sejak peristiwa itu terjadi
“ Sedih atas peristiwa yang terjadi. Ini dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya sebagai kepala dinas, “ Ungkap Kadis Kota ini, yang sangat menyambut baik kehadiran TRC PA ini.
Atas kejadian ini, pihaknya sudah melakukan langkah langkah antara lain berdiskusi dengan Penilik sekolah dan pengawas Pendidikan, dengan hasil diskusi tersebut di putusakan TPA PAUD Jannatul Athafaal di tutup dari aktifitasnya dalam penagsuhan dan pembelajaran.
. “ Kita tentunya, perlu proses untuk lakukan – langkah penutuupan, dan kita nilai ada unsur kelalaian dan reaksi dari masyarakat atas kasus Yusauf jadi pertimbangan Diknas untuk menutup TPA, Kita Tutup Saja, Kita tutup total dan tidak ada aktifitas di TPA PAUD Jannatul Athfaal PAUD Jalan AW Syahrani rt 12 no 11,” Ungkap Asly Nuryadin kepada LensaBorneo.com dengan tegas.
Asly juga meminta TRC PA dapat memantau Kasus ini.
“ Tinggal suratnya saja yang akan segera di sampaikan ke TPA Paud, yang pasti kita tutup dulu,” Jelas Kadis Kota Samarinda ini.
Menurut Asly ada sekitar 211 lembaga negeri di Samarinda khususnya PAUD, dan berharap kejadian ini pertama dan terakhir. Dan Untuk meningkatkan kewaspadaan Diknas membuat Edaran soal penjemputan anak sekolah oleh para orang tuanya.
“ Ada 211 yang lembaga negeri dan mudahan ini kali terkahir dan tidak ada akan terjadi lagi peristiwa seperti ini, kewaspadaaan atas surat edaran agar para orang tua harus waspada, dan di opptimalkan kewaspadaan.,” Ungkap Asly lagi