Lensaborneo.com, Samarinda – Belakangan ini marak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di berbagai daerah, tak terkecuali Kota Samarinda. Miris, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain bahkan heran terhadap motif para pelaku yang tega melakukan kekerasan dengan menggunakan berbagai macam cara.
Sebagian besar kasus pelecehan dilakukan oknum kepada perempuan yang masih duduk di bangku sekolah, baik itu kepada siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), ataupun Sekolah Menengah Atas (SMA).
Komisi IV DPRD Samarinda melakukan sejumlah upaya dalam mengentaskan hal tersebut, seperti bekerja sama dengan UPTD PPA, Kecamatan, Kelurahan, Polsek, Satpol PP, serta Ibu-ibu tim pemantau dan peduli kekerasan perempuan dan anak.
“Silahkan saja lapor ke kami apabila melihat atau menjadi korban dari kekerasan itu. Jangan ragu dan takut. Kami akan berada di barisan kalian semua,” terangnya, Senin (30/1/23).
Legislator PKS Basuki Rahmat itu menambahkan, oknum yang seringkali melakukan kekerasan kepada perempuan dan anak adalah seseorang yang tidak terhormat. Bahkan tidak jarang pelaku adalah anggota keluarga sendiri yang seharusnya menjaga istri dan anak-anaknya.
“Mereka ini seharusnya dia berpikir, karena perempuan dan anak itu adalah amanah dari Tuhan, tapi kok tega dia melakukan itu. Jadi secara tegas saya berkata stop dan hentikan untuk kekerasan perempuan dan anak,” tutup Sani.(Liz/adv/dprdsamarinda)