SAMARINDA – Proyek revitalisasi Pasar Pagi terus menjadi prioritas Pemerintah Kota Samarinda dalam upaya menata kembali kawasan perdagangan yang strategis.
Dengan desain modern dan pembangunan bertahap, pasar ini diharapkan menjadi ikon baru kota.
Menanggapi itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar menegaskan, di balik kemegahan arsitektur, aspek keamanan konstruksi tidak boleh diabaikan.
“Estetika memang penting, tapi keselamatan jauh lebih utama. Pasar ini akan menjadi ruang publik aktif, sehingga jaminan keamanan bagi masyarakat adalah hal mutlak,” ujarnya, Senin (26/5/2025).
Ia menyampaikan, penilaian terhadap kekuatan struktur tidak boleh hanya mengandalkan tampilan luar. Terlebih, bangunan ini terdiri dari tujuh lantai dan akan digunakan setiap hari oleh ribuan orang.
“Standar teknis harus dijadikan acuan utama. Kita tidak ingin ada insiden yang membahayakan pengguna pasar di masa depan,” katanya.
Deni menutup dengan harapan agar Pasar Pagi bukan hanya menjadi proyek fisik, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Pasar ini harus jadi simbol kota yang tertib, aman, dan berpihak pada kenyamanan publik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Saat ini proyek tengah memasuki tahap kedua, dengan alokasi anggaran sebesar Rp148,5 miliar. Fase ini mencakup penyekatan kios, pemasangan instalasi mekanikal dan elektrikal, pengelolaan limbah, hingga pengecatan dengan arget penyelesaian ditetapkan pada Oktober 2025.
Sementara itu, tahap pertama telah diselesaikan sebelumnya dengan anggaran Rp290 miliar, mencakup struktur utama, pekerjaan baja, dan fasad bangunan.
Pasar ini juga dilengkapi fasilitas modern, seperti area parkir di lantai dasar dengan kapasitas 104 mobil dan 709 motor, serta kios berukuran variatif sesuai kebutuhan pedagang. (mr)