Lensaborneo.com, Samarinda – Belakangan ini, ramai isu penculikan anak yang tersebar di jagat media sosial (medsos), seperti dari instagram, facebook, hingga twitter, yang mengundang keresahan masyarakat Kota Tepian, Samarinda.
Menanggapi ini, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti mengatakan, masyarakat khususnya para orang tua, selalu siaga menjaga buah hatinya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jangan acuh terhadap lingkungan sekitar. Kita jaga anak-anak penerus bangsa ini, kita jaga lingkungan sekitar dan peduli terhadap tetangga. Kita juga harus peduli terhadap keselamatan dari temannya anak-anak kita. Intinya, saling menjaga dan peduli satu sama lain,” tegasnya pada Selasa (7/2/23).
Waspada dalam menjaga anak-anak ini juga melibatkan para guru di sekolah. Walaupun kebenarannya belum dapat dipastikan kepolisian setempat. Sebab, menurut Puji, seluruh pihak harus dapat bersinergi dan saling menjaga.
Ia turut mendorong kepada seluruh sekolah di Kota Samarinda, agar mendata nama serta nomor telepon orang tua para pelajar. Dengan itu ke depan, tidak diperbolehkan lagi apabila orang asing menjemput pelajar tanpa diketahui.
“Tidak boleh ada orang yang menjemput tanpa diketahui dan sepengetahuan dari gurunya. Itu artinya, masing-masing guru di sekolah bertanggungjawab terhadap anak-anak muridnya,” ucapnya.
Terlepas daripada hal itu, anak-anak juga menurutnya sangat penting untuk diedukasi dan diberikan pemahaman, agar tidak mudah menerima ajakan orang tak dikenal, sekaligus menolak dan membela diri apabila disentuh oleh orang asing.
“Ajari anak-anak kita jangan langsung percaya dengan orang asing, ajarkan juga untuk jangan mau disentuh. Pasalnya, banyak kejadian kekerasan seksual pada anak-anak karena mereka tidak tahu disentuh itu boleh atau tidak, ajarkan dari awal sejak balita,” tegas Puji.(Liz/adv/dprdsamarinda)
editor : Yulwan